Pengakuan Pembunuh Siswa SMP Deli Serdang Dalam Karung, Kebaikan Hati Korban Berujung Nyawa Melayang
Pembunuh korban, Masri (25) warga Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang telah diamankan kepolisian.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus pembunuhan Nick Wilson alias Dimas (13) siswa SMP 2 Galang di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) akhirnya terkuak.
Pembunuh korban, Masri (25) warga Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang telah diamankan kepolisian.
Masri diketahui merupakan anak dari pimpinan paguyuban jarang kepang di Desa Tanjung Sporkis.
Usut punya usut, pelaku rupanya masih merupakan teman korban.
TONTON JUGA:
• TERUNGKAP Pembunuh Siswa SMP Sampai Jasad Jadi Tengkorak, Pelaku Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Kapolres Deli Serdang Kombes Pol Yemi Mandagi menuturkan kronologi dari pembunuhan Nick Wilson.
Yemi menjelaskan, peristiwa terjadi saat korban mengendarai motor merek Jupiter Z bertemu dengan pelaku M di Jalan Simpang Namurambe pada 15 Agustus lalu.
FOLLOW JUGA:
Ketika itu M hendak ke kebunnya di Tanjung Morawa untuk panen ubi, sehingga ia membawa karung dan tali.
Melihat M tersebut, Nick Wilson kemudian menawarinya tumpangan.
“Korban melihat M (25) berjalan, si M diajak korban untuk diberi tumpangan," tegas Yemi.
• Lebih Pilih Fahri Hamzah Daripada Fadli Zon, Alasan Yunarto Wijaya Buat Helmy Yahya Tertawa Ngakak
Meski demikian, timbul niat jahat pada diri M untuk mencelakai Nick Wilson.
“Karena sudah ada rasa dendam, tersangka M mengajak korban beristirahat di aliran Sungai Merah, di situ lah dieksekusi,” ucap Yemi.
Setelah korban dianiaya dan meninggal, pelaku memasukkannya ke karung dan diikat, lalu dilarung di aliran Singai Merah.
Lebih lanjut, M kemudian membawa sepeda motor korban ke bengkel milik E (34).
E kemudian menjual sepeda motor korban kepada B (27) sebesar Rp 2 juta.
Dari hasil penjualan itu, M memberi tip Rp 200.000 kepada E.
• Pilkada 2020 Digelar di Tengah Pandemi, Yunarto Wijaya Ungkap Tantangannya: Petahana Diuntungkan
Sisa penjualan sepeda motor itu, digunakan M untuk biaya melarikan diri ke Desa Tabuyung, Mandailing Natal.
“Kendaraannya sedang dilakukan pencarian karena dari hasil keterangan tersangka B, dijual lewat media sosial,” katanya.
Bukan tanpa alasan membunuh, Yemi menyatakan, pelaku menceritakan jika korban selama ini mengejeknya karena di rumahnya sering terjadi kegiatan berbau narkoba.

“Motifnya dendam karena sering dikatai ada kegiatan berbau narkoba di rumah tersangka. Dari hasil tes urin kepada M, hasilnya negatif,” tegas Yemi.
Atas kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa lebih dari 20 orang saksi.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, pihaknya menemukan bukti-bukti yang mengarah kepada pelaku.
• Kisah Kak Seto Beri Saran Mantan Istri untuk Laporkan Ayah Atta: Dia Berkali-kali Tak Pernah Datang
Setelah dilakukan pendekatan terhadap keluarga pelaku, diketahui bahwa tersangka M sudah melarikan diri ke Tabuyung, Mandailing Natal.
M berangkat pada 18 Agustus, sehari sebelum mayat NW ditemukan.
FOLLOW JUGA:
Tim Jahtanras Satreskrim Polresta Deli Serdang, dipimpin Kasatreskrim Kompol M. Firdaus, menuju lokasi untuk melakukan penjemputan terhadap tersangka M yang sudah bekerja di sebuah perusahaan.
• Sarwendah Cerita Kebiasaan Tak Biasa Betrand Peto Saat Akan Makan, Ussy Sontak Heran: Iya?
Sempat Diduga Korban Perampokan
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol M Firdaus menuturkan, terakhir kali korban pamit dari rumah membaw motor Yamaha Jupiter Z.
Hingga kemudian, motor yang dibawa siswa SMP 2 Galang itu hilang.
FOLLOW JUGA:
Hilangnya motor siswa SMP itu membuat polisi curiga jika Nick Wilson menjadi korban perampokan.
"Inikan fakta-faktanya, dan saat kami temukan sepeda motornya juga tidak ada. Makanya kita simpulkan sementara motifnya perampokan," kata Firdaus.
• Ditanya Pilih Diduakan atau Dibohongi, Reaksi Luna Maya Buat Raffi Ahmad Salah Tingkah
Terdapat pula, mencuat dugaan bahwa pelaku perampokan dan pembunuhan dendam terhadap korban.
"Dendam bisa jadi, dan bisa saja. Karena kondisinya saat ditemukan seperti itu (terbungkus). Yang jelas, motif lain adalah pelaku ingin menghilangkan jejak."

"Makanya korban dimasukkan ke dalam karung, lalu di dalam karung diletakkan pemberat (batu) agar jenazahnya tidak ditemukan lagi," kata Firdaus. (*)