Anak di Kuningan Berhasil Bongkar Penyebab Ibu Wafat saat Mandikan Jenazahnya, Ada Ini di Lehernya

Seorang anak bernama Caskini berhasil mengungkap nasib malang yang menimpa ibundanya, Sanah (79).

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunCirebon/ Ahmad Ripai
Petugas kepolisian Kuningan berhasil menangkap Dedi alias Taspin, warga Dusun II Cibodas RT 002 RW 004 Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. 

“ Ada 1 (satu) lembar surat perhiasan emas jenis gelang berat 4 gram seharga 1.280.000,- (satu juta dua ratus delapan puluh riburupiah) dan 1 (satu) lembar surat perhiasan emas jenis bandul kalung berat 2,1 gram seharga 546.000,- (Lima ratus empat puluh enam ribu rupiah),” ujarnya.

“Petugas mengamanakan 1 (satu) buah bantal berwarna putih bercorak bunga yang terdapat noda darah. Kemudian, 2 (dua) buah busa kursi yang terdapat noda darahnya, serta 1 (satu) buah kaos pendek warna orange merek Nevada dan 1 (satu) buah celana pendek warna putih merk Nevada,” katanya.

Upaya polisi tangkap tersangka

Petugas kepolisian Kuningan langsung menangani secara serius kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Sanah.

Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya Atmaja mewakili Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik, mengatakan, bahwa usaha penangkapan terhadap tersangka pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu itu berlangsung selama empat hari di Kota Tangerang.

Upaya penangkapan terhadap Dedi alias Taspin, kata Danu, karena pihaknya memiliki petunjuk kuat.

“Karena setelah kejadian tersangka menghilang dan usai dikaitkan dari saksi-saksi serta hasil otopsi yang mengarah bahwa kematian Sanah diduga karena dibunuh," ungkap Danu.

Warga Kamayoran Menjerit Tak Punya Akses Masuk Rumah, Anak Buah Anies : Saya Enggak Tahu

Danu menceritakan, selama melarikan diri bahwa tersangka selalu berpindah-pindah tempat hingga akhirnya ditangkap pada 27 Agustus 2020 kemarin di Pasar Induk Kota Tangerang.

“Iya, tersangka ini sebelumnya paham kondisi kota besar, dan mendapat informasi bahwa tersangka itu pernah menjadi tukang kredit di kota besar, ya sebagai perantau,” katanya.

Pengungkapan ini, kata Danu, tidak jauh beda saat menangkap pembobol rumah bos aneka sandang.

“Ya, penangkapan hampir sama dengan tersangka yang bobol rumah pengusaha aneka sandang di Desa Pangkalan, selama empat hari dan pelaku tidak melawan,” katanya.

(TribunJakarta/TribunCirebon)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved