Ini Penampakan Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Najwa Shibab Sebut Mirip Apartemen
Menilik suasana kamar isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid, Wisma Atlet, Kemayoran.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Menilik suasana kamar isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid, Wisma Atlet, Kemayoran.
Suasana tersebut diperlihatkan Galih Wicaksono, pasien covid-19 yang kini sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Dilansir dari YouTube Mata Najwa, Galih bersama orangtuanya sudah menempati Wisma Atlet selama 2 hari.
Awal mula dinyatakan kena virus yang berasal dari China ini, Galih mengaku sedang sakit.
Ia lalu memutuskan untuk menjalani rapid test dan ke puskesmas untuk mengikuti swab test.
Hingga hasil akhirnya, Galih dinyatakan positif terkena covid-19 disusul orangtuanya.
• Raffi Ahmad Jawab Ini Ditanya Masih Ada Perasaan ke Tyas Mirasih, Nagita Slavina Sontak Peluk Suami
Meski harus diisolasi di Wisma Atlet, Galih mengaku tak keberatan dan malah bersyukur.
Apalagi sekarang, pemerintah provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan isolasi mandiri bagi pasien yang tanpa gejala.
Warga yang terinfeksi virus tersebut harus langsung diisolasi di Wisma Atlet untuk mencegah klaster keluarga.
"Saya prabadi lebih setuju untuk diisolasi di Wisma Atlet ini karena lebih terjamin fasilitasnya, lebih terjamin pengobatannya. Lebih terjamin juga supaya orang terdekat kita gak tertular," kata Galih dikutip TribunJakarta.com, Kamis (17/9/2020).
• Mayat Pria Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata Ditemukan Dalam Koper
Meski begitu, orangtua Galih yang kini menjalani isolasi bersama di satu ruangan di Wisma Atlet sempat merasa khawatir.
"Orangtua emang agak sedikit takut, wajar maklum orangtua denger kabar dari sana sini. Tapi di Wisma Atlet ini emang cocok banget untuk tempat isolasi, jadi jangan takut," kata Galih.
Pembawa acara, Najwa Shibab meminta Galih untuk memperlihatkan ruangan yang ia dan orangtua tempati di Wisma Atlet.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, ruangan yang ditempati Galih terlihat cukup luas.
Terlihat dua kamar di ruangan tersebut, salah satu kamar dilengkapi dengan dua kasur.
Ada ruang tamu yang dilengkapi dengan kursi berwarna cokelat, meja, dan lemari kecil.
Ruangan tersebut sudah dilengkapi dengan kamar mandi yang dipasang water heater.
"Kamar di sini ada dua, yang satu buat orangtua saya," ucapnya.
• Kerja dari Subuh, Sopir Jenazah Covid Ungkap Cerita Pilu: Anggah Remeh Corona, Ayo Ikut Jadi Kernet
Galih lanjut menunjukkan view dari kamarnya yang terletak di lantai 19 tower 6.
Dari jendela kamar Galih, terlihat tower-tower Wisma Atlet lainnya dengan lampu menyala di setiap ruangannya.

Saat itu, Galih meminta Najwa Shihab mendengar suara ambulans yang tak henti berdatangan setiap hari.
"Ini Mba Nana kalau denger ada suara ambulans masih tetep dateng udah jam segini," kata Galih.
"Iya sayup-sayup terdengar," sambung Najwa Shihab.
• Pendaftaran Yayasan Beasiswa Jakarta Masih Dibuka, Segera Siapkan Dokumen Persyaratannya!
"Di lantai kamu ada berapa kira-kira?" tanyanya.
"Saya kurang tahu Mba Nana, tapi di sini ada 27 lantai," tutur Galih.
Galih juga memperlihatkan tempat ruangan untuk menjemur pakaian di ruangannya.
• Pengetatan PSBB, Cek Jadwal Operasional Bus Transjakarta Hari Ini
"Semua lengkap di sini difasilitasi," kata Galih.
"Lumayan gede loh kayak apartemen dua kamar ya, ada AC nya gak?" tanya Najwa Shihab.
"Ada AC setiap kamar," ucap Najwa Shihab.
TONTON DI SINI:
Anies minta dibukanya tower 4 dan 5 Wisma Atlet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah meminta pemerintah pusat membuka tower 4 dan 5 Wisma Atlet Kemayoran untuk lokasi isolasi bagi warganya yang terpapar Covid-19.
Dengan penambahan ini, berarti ada 4 tower di Wisma Atlet yang saat ini difungsikan untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Wisma atlet tower 4 dan 5 itu dikhususkan untuk isolasi mandiri," ucapnya di DPRD DKI, Senin (14/9/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini telah melarang warganya untuk melakukan isolasi mandiri rumah.
Pasalnya, penularan Covid-19 di lingkungan rumah (klaster rumah) belakangan mulai terus meningkat.
Anies Baswedan pun menyebut, pihaknya telah mendapat restu untuk menjadikan aset pemerintah pusat sebagai lokasi isolasi bagi warganya yang terpapar Covid-19.
"Ini selenggaran oleh pemerintah untuk orang yang terpapar dengan gejala ringan atau tanpa gejala," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI terpaksa menerapkan kembali pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lantaran adanya ledakan jumlah kasus di awal September 2020 ini.
Imbas ledakan kasus Covid-19 ini, kapasitas rumah sakit rujukan khusus Covid-19 di ibu kota pun nyaris penuh.
Untuk mengakali hal ini, Pemprov DKI terpaksa putar otak dan meminta bantuan pemerintah pusat.
Selain membuka lagi dua tower Wisma Atlet Kemayoran untuk pasien Covid-19, pemerintah pusat juga bakal menyiapkan 15 hotel bintang dua dan tiga sebagai lokasi isolasi.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal youtube Sekretariat Presiden.
"Pemerintah juga menyiapkan pusat-pusat karantina untuk pasien bergejala ringan agar tidak melakukan isolasi mandiri. Ini penting, yang berpotensi menularkan kepada keluarga," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, belasan hotel ini mampu menampung 3.000 warga yang terpapar Covid-19.
"Ini tolong disampaikan, ada 15 hotel bintang dua dan tiga di Jakarta dengan kapasitas 3 ribu. Ini kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada," katanya.
(Tribunnews.com/TribunJakarta.com)