Kisah Puluhan Anak SD Tegalsari Bukit Menoreh Hadapi UTS Lewati Hutan: Tidak ada Meja, Duduk Lesehan
Sejak Senin, 14 September 2020, rumah Sumardi kedatangan belasan pelajar SD Negeri Tegalsari untuk belajar bersama
TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA - Masih ditemukan kendala dalam proses pembelajaran via daring, terutama siswa-siswi di pelosok desa.
Tidak banyak dari mereka memiliki ponsel untuk belajar.
Pihak sekolah dan warga berkolaborasi bersama untuk menyiasati hambatan itu.
Seorang petani di Pedukuhan Sabrang Kidul, Kelurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Sumardi misalnya.
Ia merelakan rumahnya yang berada di balik hutan dan kebun pohon keras yang lebat pada lereng-lereng bukit dijadikan tempat belajar anak-anak.
Sejak Senin, 14 September 2020, rumah Sumardi kedatangan belasan pelajar berseragam sekolah dasar dari SD Negeri Tegalsari mulai pagi hingga menjelang siang. Mereka akan selalu datang sampai Jumat (18/9/2020).
Belasan pelajar ini sejatinya hendak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) atau Penilaian Tengah Semester (PTS).
Sumardi membiarkan ruang tamunya dikosongkan, dijadikan tempat anak-anak mengerjakan soal, lantas pulang.
Mereka duduk saling berjarak satu dengan yang lain, bercampur dari kelas 1 hingga kelas 6.
Para siswa mengikuti ujian di bawah pengawasan Estuti, wali kelas 6 SD Tegalsari.
“Hari ini anak-anak menghadapi tes untuk mata pelajaran Matematika bagi kelas 1-6 dan IPA untuk kelas 4-6. Mereka mengerjakan PTS tersebut antara pukul 08.00 - 09.00 WIB,” kata Estuti di sela mengawasi para pelajar, Kamis (17/9/2020).
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak pada semua lini kehidupan.
Tak ada yang normal seperti tujuh bulan lalu.
• Bisa Lewat WhatsApp, Sudin Dukcapil Jakarta Utara Hanya Buka Layanan Secara Daring Mulai Besok
• Ribuan Mahasiswa di Tangerang Laksanakan Pengabdian ke Masyarakat Secara Daring
• BREAKING NEWS Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi Tak Ganti Metode Belajar Daring
Proses pelaksanaan PTS di sekolah pun kena imbas, seperti yang dilakukan SDN Tegalsari.
Estuti menjelaskan, semua sekolah menyiasati metode belajar mengajar dan penyelenggaraan ujian dengan beragam cara demi mencegah penularan Covid-19.