Penemuan Mayat Korban Mutilasi
Rangkuman Kejahatan dan Pergerakan Fajri dan Laeli setelah Mutilasi Rinaldi Hingga Kuasai Hartanya
Ini perjalanan hari ke hari Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin memeras Rinaldi Harley Wismanu hingga membunuh dan memutilasi lalu ditangkap.
Jumat, 18 September 2020
- Fajri dan Laeli mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan Rinaldi. Keduanya memperagakan 37 adegan.
- Rekonstruksi pertama berlangsung di Gedung Resmob Polda Metro Jaya. Mereka memperagakan rencana pembunuhan, penemuan mayat, termasuk saat menggali kubur di dekat kontrakan mereka.
- Rekonstruksi kedua di Apartemen Pasar Baru Mansion. Keduanya memperagakan saat mengekesekusi Rinaldi dan detik-detik membawa potongan tubuhnya menggunakan koper ke Apartemen Kaliabata City.
- Ada salah satu adegan di mana tersangka menaburkan bubuk kopi dan menyemprotkan parfum untuk mengaburkan bau bangkai potongan tubuh korban yang tersimpan di dua koper dan tas ransel.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, kedua tersangka mulanya hanya ingin memeras korban.
Ada skenario di mana Fajri meminta pertanggungjawaban Rinaldi karena telah menyetubuhi Lalei. Fajri mengaku Laeli adalah istrinya.
"Tersangka memeras. Apabila tidak terjadi kesepakatan, dilakukan eksekusi," ujar Calvijn.
Pada akhirnya, karena tidak memenuhi permintaan tersangka, korban dibunuh.
Kedua tersangka bingung membawa jenazah korban dari unit apartemen. Sehingga Fajri mempelajari cara memutilasi dari YouTube.

"Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi. Karena pelaku ini kebingunan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," ungkap dia.
- Rupanya, setelah dibunuh pada 9 September, tersangka membiarkan mayat Rinaldi selama tiga hari di dalam kamar mandi unit Apartemen Pasar Baru Mansion. Pada 12 September, Fajri kemudian memulai memutilasi bagian bawah dan tangan korban. Potongan tubuh tersebut kemudian dibawa ke Apartemen Kalibata City. Pada 13 September, Fajri melanjutkan memutilasi anggota tubuh korban lainnya.
Minggu, 20 September 2020
- Jenazah Rinaldi selesai diautopsi. Pihak keluarga kemudian membawa pulang jenazah menuju Sleman menggunakan ambulann Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Minggu sore.
Senin, 21 September 2020
- Jenazah Rinaldi tiba di rumah duka, Dukuh Nologaten, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Senin (21/9/2020) pukul 00.08 WIB.
- Sesampainya di area rumah, mobil yang membawa peti jenazah Rinaldi disemprot disinfektan oleh pihak desa setempat. Hingga pukul 00.15, area rumah duka dijaga oleh warga sekitar.
- Setelah hampir lima menit dimasukkan ke dalam rumah, peti jenazah Rinaldi tak berselang lama kembali dikeluarkan untuk dibawa ke ruang terpisah guna disemayamkan.
Adi, sopir ambulans yang membawa jenazah Rilandi memastikan perjalanan dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati sampai Sleman berlangsung lancar.
"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkap Adi di rumah duka.

- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan motif para pelaku menghabisi korban karena terdesak kebutuhan ekonomi.
"Mereka tinggal dalam satu kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos," kata Yusri kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Bahkan, menurut Yusri, pasangan kekasih tersebut tidak memiliki uang untuk makan sehari-hari sebelum mengeksekusi Rinaldi. Sehingga timbul niatan untuk memeras dan Rinaldi jadi korban pertama.
"Awalnya adalah pemerasan pada korban, kemudian mencari yang terdekat adalah yang jadi korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak di situ," tambah Yusri.