Longsor di Ciganjur

Cerita Haru Suami Korban Tewas Longsor Ciganjur: Nyaris Ajal Menjemput Saat Tertimpa Tembok WC

Istri Ade Chandra, Wudiar Nohapa (42), seketika tewas tertimpa turap Perumahan Melati Residence yang longsor saat berada di ruang tengah.

Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Ade Chandra, suami dari korban yang tewas tertimpa longsor di Ciganjur RT 004 RW 002 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ditemui pada Senin (12/11/2020). 

Namun, suara istrinya yang sesaat sebelum kejadian sedang berbincang dengan keponakannya, tak lagi terdengar.

"Istri saya lagi mengaduk-aduk nasi mau mempersiapkan makan malam di ruang tengah. Begitu kejadian, suara brek terdengar. Saya sudah tidak mendengar lagi suara istri saya," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (12/11/2020).

Suasana longsor dari perumahan Melati Residence yang menimpa sejumlah rumah warga Ciganjur RT 004 RW 002 Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan pada Minggu (11/10/2020).
Suasana longsor dari perumahan Melati Residence yang menimpa sejumlah rumah warga Ciganjur RT 004 RW 002 Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan pada Minggu (11/10/2020). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Tanpa pikir panjang, Ade langsung mencari keberadaan Wudiar di tengah lautan reruntuhan bangunan.

Namun, pencarian kian sulit karena air dari Kali Setu yang tersumbat puing meluap dan langsung menegalir ke dalam rumahnya.

"Saya ubek-ubek di ruang tengah. Sampai saya enggak sengaja minum air kali yang masuk. Saya sempat angkat tembok yang jatuh tapi enggak ketemu," bebernya.

Tidak sampai hitungan menit, luapan air kali tiba-tiba sudah mencapai sekira dengkulnya.

Ade kesulitan mencari istrinya seiring dengan air yang mengalir masuk ke rumahnya itu.

Keluar Lewat Jendela

Ia pun memilih untuk lebih dulu menyelamatkan anak dan dua keponakannya keluar.

Namun, pintu rumah terhalang tembok bangunan.

"Pintu dari rumah enggak bisa terbuka karena tertahan bangku, barang-barang dan tembok. Saya keluar lewat jendela. Jendela saya dobrak biar bisa keluar. Makanya badan saya pada bengkak begini," ceritanya.

Setelah berhasil keluar, Ade meminta mereka untuk mencari pertolongan.

Ia kembali lagi ke dalam rumah untuk mencari istrinya yang tertimpa puing-puing turap.

Baca juga: Kapolda Metro Irjen Nana Sudjana Ingatkan Pendemo: Jangan Sampai Ditunggangi

Baca juga: Banyak Pelajar Diamankan Saat Demo UU Cipta Kerja, Polri Imbau Orangtua-Guru Tingkatkan Pengawasan

Namun, tinggi air di dalam rumahnya sudah mencapai dadanya.

Ia sempat berteriak minta tolong tetapi berujung sia-sia. Akhirnya, ia menyerah dan pasrah karena sulit menembusnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved