Penangkapan Komplotan Penodong
Pengakuan Kapten, Remaja yang Pimpin Komplotan Penodong Terminal Tanjung Priok
Komplotan penodong Terminal Bus Tanjung Priok dipimpin remaja tanggung berinisial MRR alias Kapten.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Komplotan penodong Terminal Bus Tanjung Priok dipimpin remaja tanggung berinisial MRR alias Kapten.
Kapten ditangkap bersama seorang anggota komplotan, DS, usai melakukan penodongan pada Rabu (14/10/2020) lalu.
Saat diekspose dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Kapten mengakui perbuatannya.
Ia mengaku wilayah operasi komplotannya memang hanya di sekitaran Terminal Bus Tanjung Priok saja.

"Di sekitar terminal aja. Ngincarnya penumpang yang turun dari bus," kata Kapten di Mapolsek Tanjung Priok, Jumat (23/10/2020).
Kapten juga menuturkan bahwa setiap beraksi dirinya tidak seorang diri, melainkan dibantu anggota komplotan lainnya.
Sementara itu, terkait sosok sang ibu yang kini dibui setelah dahulu pernah memimpin komplotan tersebut, Kapten tak mau berbicara banyak.
Remaja yang ditaksir berusia 17-19 tahun ini mengklaim bahwa aksinya dilakukan atas kemauannya sendiri.
"Nggak (diajarin sama ibu), saya mau sendiri," ucap dia.
Adapun terkait kasus ini, polisi sudah menangkap dua anggota komplotan penodong tersebut.
Selain Kapten, polisi juga sudah menangkap DS. Kapten berperan sebagai pemimpin komplotan dan DS berperan sebagai eksekutor.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Saat ini, polisi juga masih mengejar pelaku lain yang termasuk anggota komplotan tersebut.
Tak segan lukai korban