Coba Nikmati Staycation di Jantung Kota Jakarta sambil Wisata Kuliner Rasa Batavia
Staycation atau liburan di dalam kota, menjadi pelepas penat setelah adanya kebijakan work from home (wfh) sehingga lebih banyak menghabiskan waktu
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Semenjak pandemi Covid-19 melanda tanah air, masyarakat tidak hanya mendadak demam bersepeda tapi juga demam staycation.
Staycation atau liburan di dalam kota, menjadi pelepas penat setelah adanya kebijakan work from home (wfh) sehingga membuat kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Bila tidak ingin jauh-jauh ke luar kota, anda bisa mengambil cuti berlibur di dalam kota.
Sejumlah Hotel berbintang yang menghiasi Jalan Raya MH Thamrin dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat, saat ini sedang banting harga.
Kita bisa memaklumi semua sektor usaha terdampak akibat pukulan pandemi, tak terkecuali bisnis perhotelan.
Potongan diskon besar-besaran itu bisa dilihat dari aplikasi pesan hotel.
Setidaknya, harga menginap semalam di hotel berbintang lima jauh lebih murah ketimbang harga normal.
Misalkan saja, Hotel Pullman Jakarta yang dulunya bernama Hotel Presiden. Menginap di sana semalam seharga Rp 3,1 juta saat waktu normal.
Namun, saat ini harga per malam sekitar Rp 1,2 juta.
Begitu juga dengan sejumlah hotel lainnya di kawasan tersebut di antaranya Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Hotel Grand Hyatt dan Hotel Mandarin Oriental.
Tidur dekat Tugu Selamat Datang
Kami pun tak ingin melewatkan potongan harga itu di Hotel Pullman Jakarta.
Pelayanan hotel tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan. Di beberapa titik tersedia hand sanitizer. Saat masuk lobi pun koper kita disemprot cairan disinfektan.
Di kamar hotel, disediakan satu gel hand sanitizer dan tisu basah.
Dari jendela tempat kami menginap di lantai 8 saat malam hari, tampak gemerlapnya Kota Jakarta.
Terlihat cahaya dari sejumlah papan reklame besar dan lampu kota di sekitaran bundaran HI.
Lampu-lampu di sejumlah hotel di sekitaran Jalan MH Thamrin kebanyakan menyala saat akhir pekan.
Sejumlah komunitas motor pun beberapa kali melintas di jalan tersebut. Saya juga melihat dua kali mobil pejabat yang dikawal melintas di sana.
Hilir mudik kendaraan layaknya seperti miniatur berjalan.
Tugu Selamat Datang yang dirancang oleh Wakil Gubernur Jakarta zaman Bung Karno, Henk Ngantung terlihat megah dari jendela kamar kami.
No Buffet!
Rasanya kurang afdal bila menginap ke hotel tanpa bersantap sarapan ala buffet.
Menyantap berbagai jenis makanan nikmat sepuasnya sementara ini hanya sekadar angan-angan.
Lagi-lagi harap maklum, demi mencegah terjadinya kerumunan atau kluster penularan baru.
Sebagai gantinya, pengunjung hotel disuguhkan beberapa menu sarapan di antaranya American Breakfast, Indonesian Breakfast dan Active Breakfast. Porsinya sudah cukup mengenyangkan.
Cafe Batavia

Bila anda bosan rebahan seharian di dalam hotel. Wisata kuliner bersejarah di Ibu Kota bisa menjadi pilihan untuk mengisi acara selama staycation.
Cafe Batavia yang terletak di Oud Batavia, sebutan Kota Tua Jakarta salah satunya.
Kami memutuskan untuk menuju Cafe Batavia di Kota Tua saat malam hari.
Saat pandemi kawasan Kota Tua tutup pukul 18.00 WIB. Namun, diizinkan masuk bagi pengunjung Cafe Batavia.
Saat berjalan dari arah Jalan Pintu Besar Utara dekat Museum Bank Indonesia menuju Cafe Batavia, suasananya sunyi. Deretan bangunan lama yang dijadikan cafe sudah tutup.
Kami merasa seperti sedang berjalan menyusuri kota Batavia kala malam hari.
Sesampainya di Cafe Batavia, tempat terbaik untuk bersantap bersama keluarga atau pasangan berada ialah dekat jendela di lantai dua.
Di lantai dua itu, langit-langit cafe dan deretan daun jendela terlihat tinggi menjulang. Suasana restoran tampak megah.
Terdapat juga perabotan, vas, dan dua cermin besar bergaya vintage. Deretan foto-foto lawas dipajang memenuhi dinding Cafe.
Di antaranya, sejumlah foto-foto Gubernur Jenderal pada Masa Hindia Belanda dipajang.
Sembari berbincang menunggu makanan datang, pengunjung bisa melihat megahnya Gedung Stadhuis van Batavia atau kini dikenal sebagai Museum Fatahillah dari balik jendela.
Cahaya dari deretan lampu cafe yang redup menambah suasana romantis dan kesyahduan kala santap malam.
Menu Bistik Lidah "Harmonie" dan Nasi Bebek Bali Goreng yang kami pesan enak dan porsinya cukup besar.
Menurut pelayan bistik lidahnya direkomendasikan bagi pengunjung.
Cafe Batavia yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara, Pinangsia, buka setiap hari mulai pukul 10.00 - 23.00 WIB
Tugu Kunstkring
Tugu Kunstkring Paleis yang ada di Menteng, Jakarta Pusat, bisa menjadi pilihan lain untuk menikmati makan malam dengan nuansa Kolonial era Hindia Belanda.
Sekilas, Tugu Kunstkring yang dirancang PAJ Mooijen ini diresmikan pada tahun 1914.
Kala itu, gedung ini dijadikan sebagai galeri yang kerapkali menggelar pameran seni.
Saat masuk, kami langsung diarahkan menuju ruang Suzy Wong yang terletak di sisi kiri sayap gedung.
Sayangnya, kami tidak bisa memilih tempat sesuai keinginan kami.
Saat itu, di ruang Diponegoro yang berada di ruang tengah sudah dipesan keluarga pejabat.
Di ruang Suzy Wong, suasana pecinan begitu terasa. Aneka pajangan juga menghiasi sekitaran meja kami.

Di antaranya, ada sebuah becak tarik khas Cina, patung, lukisan, dan sekat lipat bercorak tionghoa.
Masakan di sini juga sangat nikmat. Sate Lembut Betawi, Black Baby Squids dan tumis daun pepaya ikan cakalang yang dipesan kami.
Baca juga: Lebih Sehat Mana Gula Pasir Kuning atau Gula Pasir Putih untuk Tubuh?
Baca juga: Sediakan Wifi Gratis, Karang Taruna Lubang Buaya Imbau Warga Bawa Peralatan Belajar Online
Baca juga: Begini Cara Mendapatkan SKCK Secara Online: Ini Daftar Dokumen yang Harus Dibawa
Sate Lembut Betawinya enak sekali. Dagingnya terasa. Penyajiannya juga unik karena batang sate untuk daging diganti batang tebu.
Tugu Kunstkring yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat buka setiap hari mulai pukul 11.00 - 21.00.
Selain menginap, anda juga bisa wisata kuliner di Jakarta rasa Batavia. Old but Gold!