PB HMI Kritisi Sikap Emmanuel Macron, Desak Presiden Prancis Minta Maaf

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Emmanuel Macron, Presiden Prancis, agar meminta maaf

Editor: Muhammad Zulfikar
AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Emmanuel Macron, Presiden Prancis, agar meminta maaf terkait pernyataan yang menyinggung dunia Islam, apalagi terkesan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW melalui majalah satir Charlie Hebdo.

"Apa yang dikatakan oleh Emmanuel Macron sangat tendensius, sangat jauh dari prinsip-prinsip perdamaian dunia, terlebih berlindung di balik narasi ekstremisme, radikalisme atau pun separatism Islam, karena pernyataan itu dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama," ujar Abdul Rabbi Syahrir, Bendum PB HMI, yang biasa disapa Robi dalam keterangannya, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Ingin Presiden Macron Jera, MUI Tangsel Turut Serukan Boikot Produk Prancis

Robi menegaskan, labeling Macron terhadap Islam yang dikesankan sebagai agama pro kekerasan dan agama yang sedang dalam krisis cenderung provokatif dan berkonotasi propagandis yang menyudutkan.

Lebih lanjut, Robi mengatakan, bahwa dalih kebebasan sipil juga tidak relevan, bahkan offside dalam konteks upaya para pemimpin dunia dalam rangka saling menghormati perbedaan, toleransi dan agenda perdamaian dunia.

"Kami mendesak kepada Emmanuel Macron untuk meminta maaf kepada dunia Islam. Apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa hari lalu sudah tepat dan patut diapresiasi, dan tentu saja perlu dibuka ruang dialog seluas-luasnya supaya clear," pungkas Robi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved