Volume Kendaraan Masih Rendah, Integrasi Tarif Tol Cibitung-Cilincing Diharapkan Jadi Solusi

PT CTP Tollways, pengelola Tol Cibitung Cilincing mengajukan usulan penerapan sistem tarif terintegrasi antar-ruas jalan tol, Rabu (5/11/2025).

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
INTEGRASI TARIF TOL - Kondisi ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang masih memiliki trafik yang rendah. Integrasi tarif diharapkan dapat mendongkrak volume kendaraan harian di jalan tol itu. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP Tollways) mengajukan usulan penerapan sistem tarif terintegrasi antar-ruas jalan tol untuk meningkatkan jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC), yang hingga kini masih mencatat volume lalu lintas relatif rendah.

Direktur Utama CTP Tollways, Yaya Ruhiya, menyebut, berdasarkan target harian yang direncanakan dalam business plan, pihaknya mengharapkan ada sebanyak lebih dari 30.000 kendaraan yang melintas setiap harinya di jalan tol itu.

Namun, realisasinya, angkanya baru mencapai sekitar 8.000 kendaraan per hari.

"Cuman kan pada saat ini traffic yang tercapai itu, kalau kita menghitung itu rata-ratanya sekitar 8.000 lebih lah, sementara kalo di business plan itu di sekitar 32.000-an. Jadi memang ini masih agak jauh dari estimasi di business plan dengan realisasi," ucap Yaya dalam Media Gathering Pelindo Solusi Logistik di Koja, Jakarta Utara, dikutip Rabu (5/11/2025).

"Ini artinya bahwa distribusi traffic tidak tercapai dari apa yang diharapkan oleh adanya jalan tol itu," sambungnya.

Diketahui, CTP Tollways selaku pengelola Jalan Tol Cibitung Cilincing merupakan anak usaha dari PT Pelindo Solusi Logistik.

Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 750/KPTS/M/2022, tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) ditetapkan bervariasi tergantung tujuan gerbang dan golongan kendaraan.

Untuk kendaraan Golongan I seperti mobil pribadi, tarif berkisar mulai Rp 20.000, sementara untuk Golongan V atau truk besar bisa mencapai lebih dari Rp 117.000.

Secara rinci, tarif tol dari arah Telaga Asih dipatok antara Rp 20.000-Rp 40.000, Cibitung 2 sebesar Rp 25.500-Rp 50.500, Cibitung 4 sebesar Rp 32.500-Rp 64.500, Tarumajaya sebesar Rp 28.500-Rp 57.000, dan Marunda menjadi yang tertinggi dengan kisaran Rp 59.000-Rp 117.500.

Besaran tarif ini dinilai cukup tinggi dibandingkan ruas tol lain di kawasan Jabodetabek dengan jarak tempuh sebanding, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya volume kendaraan di ruas tol Cibitung–Cilincing.

Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhuda menambahkan, trafik di JTCC saat ini masih jauh di bawah kapasitas ideal jalan tol yang mencapai puluhan ribu kendaraan per hari.

Menurutnya, pertumbuhan lalu lintas saat ini hanya naik sekitar 10 persen dibanding periode sebelumnya.

"Jadi growth-nya itu bukan 110 persen, tapi hanya naik sekitar 10 persen. Trafik tersebut masih sangat kecil dibanding kapasitas yang dimiliki JTCC," kata Joko.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya tengah mengkaji integrasi tarif antara Tol Cibitung-Cilincing dan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

Konsep ini bukan berupa penurunan tarif secara langsung, melainkan penyesuaian tarif yang juga akan dikoordinasikan dengan pemerintah serta Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved