Pembunuhan PSK di Bekasi

Pakai Pisau Lipat, Pembunuh PSK di Bekasi Gelap Mata Lihat Ada Rp 1,8 Juta Dalam Dompet

Polres Metro Bekasi Kota menyimpulkan motif tersangka Pembunuh wanita PSK di Kos Haji Jamal, Bekasi Utara, murni untuk menguasai uang milik korban.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal di Mapolres, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Rabu (4/11/2020). 

Sebelum menusuk korban, pelaku sempat mengancam terlebih dahulu dengan membekap mulut korban menggunakan plastik.

Sambil mengancam, pelaku meminta agar korban menunjukkan di mana ia meletakkan dompet berisi uang tersebut.

"Ketika diancam korban juga tidak mau menjawab di mana dompetnya, akhirnya pelaku gelap mata dan menusuk leher dan perut korban," tambahnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman paling lama hukuman penjara 15 tahun.

Sebelumnya diberitakan, SS ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu kamar Indekos Haji Jamal, Minggu (25/10/2020) malam.

Ia dibunuh oleh pria hidung belang bernama Bayu Bani Adam (sebelumnya ditulis Bayu Bani Adal) usai berhubungan intim di kamar kos tersebut.

Keduanya diketahui kenal melalui aplikasi MiChat, setelah sepakat BO (Booking Online) dengan harga Rp450 ribu sekali main.

Korban dibunuh dengan cara ditusuk menggunakan pisau pada bagian leher dan perut sebelah kiri usai berhubungan badan.

Jasad korban baru diketahui sekira pukul 21.00 WIB, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sosok Pelaku

Pelaku pembunuhan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kos Haji Jamal, Gang Rahayu, dekat Stasiun Bekasi, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi diketahui bernama Bayu Bani Adam (29).

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, tersangka sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan taman dan sudah memiliki anak dan istri.

"Pelaku sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan taman, dia sudah memiliki anak dan istri," kata Alfian, Rabu (4/11/2020).

Alfian menjelaskan, tersangka dengan korban berinisial SS (24) tidak kenal satu sama lain, mereka bertemu di kosan sebatas transaksi kegiatan prostitusi.

"Pelaku sama korban baru kenal melalui MiChat, jadi baru pertama kali bertemu untuk berhubungan badan," terang Alfian.

Alfian menambahkan, pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban memang benar dibawa sendiri oleh pelaku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved