Pembunuhan PSK di Bekasi
Pakai Pisau Lipat, Pembunuh PSK di Bekasi Gelap Mata Lihat Ada Rp 1,8 Juta Dalam Dompet
Polres Metro Bekasi Kota menyimpulkan motif tersangka Pembunuh wanita PSK di Kos Haji Jamal, Bekasi Utara, murni untuk menguasai uang milik korban.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Polres Metro Bekasi Kota menyimpulkan motif tersangka Pembunuh wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kos Haji Jamal, Bekasi Utara, murni untuk menguasai uang milik korban.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan tersangka bernama Bayu Bani Adam memang membawa pisau lipat yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Tetapi dasar itu, lanjut dia, tidak bisa dibenarkan untuk menuduh pelaku melakukan perbuatannya atas dasar berencana.
"Ada niat dari pelaku untuk memiliki dan menguasai sejumlah uang yang ada pada korban," kata Alfian dalam keterangan pers di Mapolres, Rabu (4/11/2020).
Selain itu, alasan lain pelaku tidak dikenakan pidana pembunuhan berencana berdasarkan hasil penyelidikan yang membuktikan keduanya baru kenal.
"Pelaku kenal sama korban melalui media sosial MiChat dan dia saat ini memang terbukti baru kenal pertama kali," ungkap Alfian.
"Bukan yang sudah lama (kenal) atau memang direncanakan pembunuhan, tetapi pelaku pembunuhan itu hanya sesaat hanya ingin memiliki menguasai uang yang dipunya korban," tambahnya.

Adapun pisau lipat yang digunakan untuk membunuh, kata Alfian, merupakan alat kerja yang sehari-hari dibawa pelaku di dalam ransel miliknya.
"Pisau yang dimiliki pelaku yaitu berbentuk pisau lipat panjangnya kurang lebih 10 sentimeter, pelaku pekerjaannya kebersihan taman sehingga kemana-mana membawa pisau lipat tersebut," tuturnya.
Diketahui, dompet berwarna putih milik korban berisi uang senilai Rp1,8 juta, uang sebanyak itu sempat dilirik pelaku ketika membayar korban atas jasa PSK-nya.
"Ketika pelaku membayar Rp450 ribu, ternyata korban ini memiliki sejumlah uang, dan disitulah pelaku memiliki hasrat untuk mengambil uang tersebut," terangnya.
Namun usai menghabisi nyawa korban, pelaku justru gagal mendapat uang yang hendak ia rampas.
"Jadi setelah membayar, pelaku sempat ke kamar mandi, jadi dari jeda itu dia tidak melihat di mana pelaku menyimpan dompet," tuturnya.