Dengar Tangisan Histeris saat Magrib, Suami di Nunukan Syok Lihat Kondisi Istri dan Bayi Dalam Kamar

Tangisan histeris bayi membuat suami di Nunukan terpaksa mendobrak pintu saat tiba di rumah kontrakan yang ia tinggali bersama istri dan anaknya.

Editor: Muji Lestari
TOTO SIHONO
Ilustrasi gantung diri. Suami di Nunukan, Kalimantan Utara syok saat lihat kondisi istri dan anak di dalam kamar, bermula dari dengar suara tangisan kencang bayi. 

Jika terjadi keributan, Dewi dan penghuni kamar bawah akan mendengar suara gaduh karena lantai bagian atas terbuat dari kayu.

Sebelum N ditemukan tewas gantung diri, Dewi mengaku sempat mendengar N ribut dengan suaminya.

"Memang waktu itu istrinya pulang balik kelihatan ndak enak hati, sempat dengar suara waktu Maghrib macam kesurupan, kami juga ndak berani naik, tahu tahu sudah ribut katanya gantung diri," tutur Dewi.

Baca juga: Pemprov DKI Bantah Terima Surat Pengajuan Izin Reuni Akbar Alumni 212 di Monas 

Terpisah, Kaur Sub Bagian Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengungkapkan, N diduga tewas bunuh diri.

Dari beberapa keterangan yang diperoleh dari suami korban dan kerabatnya, N sempat cekcok dan adu mulut dengan suaminya karena anaknya yang menangis.

‘’Waktu Awik suaminya pulang kerja sekitar pukul 16.00 Wita, dia mendapati anaknya menangis, ditanyalah si anak dan menjawab dipukul ibunya, dia tegurlah istrinya dan bertengkar mulut, suaminya kemudian pergi dari rumah,’’ujarnya.

Suami N baru kembali ke rumah saat Maghrib atau sekitar pukul 18.00 Wita, saat itu ia kembali mendengar anaknya menangis kencang di dalam kamar sementara pintu rumahnya terkunci dari dalam.

Baca juga: Menolak Saat Dipaksa Jadi Penjahat Jalanan, 3 Bocah Ditinggal di Kolong Jembatan Pasar Pagi Tambora

Teriakan panggilan Awik yang tak digubris istrinya, membuatnya langsung mendobrak pintu.

Saat pintu terbuka, betapa terkejutnya Awik melihat tubuh istrinya tergantung di plafon kamar.

Ia langsung menurunkan tubuh N dan membawanya ke Puskesmas.

’Dia turunkan tubuh istrinya dan membawanya ke Puskesmas, dokter menyatakan korban meninggal dunia."

"Jenazah korban kemudian dibawa petugas ke RSUD Nunukan untuk visum sebelum dikebumikan.’’ kata Karyadi.

Disclaimer:

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved