Sisi Lain Metropolitan

Cerita Penjaga Pintu Perlintasan di Kebon Baru: Lalai, Pengendara Motor Tewas Tersambar KRL

Penjaga kereta itu sempat diberhentikan oleh ketua pos perlintasan. Namun, direkrut kembali lantaran telah berkeluarga.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Terdapat sebuah tanda "Ada Kereta" di atas palang pintu sederhana rel kereta Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (16/11/2020). 

Palang pintu perlintasan kereta api ini bukan resmi dari PT KAI. 

Irman mengatakan sejumlah warga berinisiatif untuk membangun sendiri palang pintu perlintasan kereta api dengan hasil swadaya sekira tahun 2006.

Sebab, sering terjadi kecelakaan bagi para pejalan kaki yang hendak menyeberang di rel itu sebelum dibangun pos perlintasan.

Selain itu, adanya pintu perlintasan ini memudahkan pengendara untuk memangkas jarak. 

Mereka pun izin dengan pihak kelurahan setempat dan pihak PJ KA yang kini berubah menjadi PT KAI. 

Tidak terlihat palang pintu yang secara otomatis tertutup ataupun bunyi sirine tanda kereta hendak melintas.

Kedua palang pintu itu terbuat dari besi panjang layaknya sebuah portal. Palang pintu yang berada di wilayah Tebet Timur sebagai pengendali palang pintu di seberangnya.

Saat kereta melintas, Irman yang siang itu bertugas sebagai pengendali langsung memutar tuas pemutar untuk menutup palang pintu.

Agar motor ataupun gerobak milik pedagang bisa melintas, rel kereta dipasang balok-balok kayu.

Irman menceritakan, awalnya rel itu sempat dicor untuk memudahkan pengendara melintas.

"PT KAI kasih tahu ke kita, kalau dicor enggak bisa karena bantalan rel harus rutin dikontrol. Akhirnya kita bongkar dan kita ganti dengan kayu. Alasannya, biar bisa diangkat lagi kalau ada pengontrolan," jelas Irman kepada TribunJakarta.com sembari sesekali melirik spion di depannya.

Di sepanjang rel kereta api antara Stasiun Cawang dan Stasiun Tebet banyak ditemukan pintu perlintasan dari swadaya warga. 

Pantauan TribunJakarta.com, sekira ada 6 pintu perlintasan. Namun, hanya tiga pintu perlintasan yang kerapkali dilalui pengendara motor, pejalan kaki, ataupun pedagang kaki lima.

Namun, hanya pos perlintasan yang dijaga Irman dan Doni saja yang menggunakan spion dan tuas pemutar. 

Baca juga: BERITA FOTO Menengok Aktivitas di Perlintasan Sederhana di Kebon Baru dan Tebet Timur

Baca juga: Pemerintah Kota Jakarta Pusat Berikan Internet Gratis kepada Siswa di Kelurahan Karet Tengsin

Baca juga: Cerita Penjaga Pintu Kereta di Kebon Baru: Palang Ditutup Bila Hujan Berkabut, Ini Alasannya 

Pos yang lainnya ditutup secara manual oleh para penjaga pintu perlintasan.

Keberadaan pintu perlintasan hasil swadaya warga ini membantu para pengendara untuk memangkas jarak.

Selain itu, menjadi sumber penghasilan bagi warga setempat yang menganggur.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved