Pilkada Kota Tangsel
Survei Indikator Tentang Pilkada Tangsel: Muhamad-Saraswati Salip Benyamin-Pilar, Selisih Tipis
Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas kandidat paslon pada Pilkada Tangsel.
Ketika ketiga nama calon wali kota disebut, hasilnya tetap tidak berubah.
Sedangkan pada metode yang paling dekat dengan pemungutan suara, yakni dengan menyodorkan replika surat suara, hasilnya pun tetap sama.
"Ini simulasi menggunakan foto pasangan calon, jadi bukan hanya wali kotanya, tapi juga wakilnya. Pasangan Muhamad-Rahayu mencapai 38,6%. Kemudian disusul Ben Davnie-Pilar 33,2%. Meskipun Muhamad unggul, lagi-lagi selisihnya tidak signifikan," ujarnya.
Burhan menyebut kedudukan Muhamad dengan Benyamin hanya berselisih tipis atau tidak signifikan.
Baca juga: Kesal Anaknya Dipukul di Pinggir Jalan, Mertua Bunuh Menantu di Lubuklinggau
Baca juga: 7 Obat Tradisional Berkhasiat Mengatasi Hernia, Apa Saja Bahan-bahannya?
"Karena margin erornya 3,5%, selisih antara Muhamad dengan Ben tidak signifikan secara statistik," jelasnya.
Namun dari keempat simulasi pertanyaan, setidaknya terdapat kesamaan hasil, yakni terkait kedudukan sementara ketiga paslon.
Burhan juga menjelaskan pergerakan elektabilitas ketiga paslon yang sangat dinamis.
Pada Agustus 2020, Benyamin-Pilar memimpin dengan selisih cukup jauh, meninggalkan dua paslon lainnya.
Pada bulan-bulan berikutnya, Benyamin-Pilar stagnan dan tidak menunjukkan progres kenaikan.
Sedangkan Muhamad-Saraswati terus meroket hingga akhirnya menyalip paslon dari Golkar itu.
Azizah-Ruhama juga terus naik, namun tidak sedrastis rivalnya.
"Dari semua simulasi kita menemukan hasil yang konsisten. Muhamad-Saras itu mengalami kenaikan secara positif dibandingkan Bulan Agustus, sementara Ben mengalami stagnasi dibanding bulan Oktober bahkan dibanding bulan Agustus dan mulai ada cross terutama di bulan awal November. Sementara Bu Siti Ruhama mengalami kenaikan tetapi kenaikannya lebih landai dibanding yang dialami Muhamad-Saraswati," paparnya.
Burhan menegaskan, hasil surveinya bukanlah final.
Banyak faktor yang bisa mengubah hasil survei akademis itu.
"Wallahua'lam, saya juga enggak tahu siapa yang menang," pungkasnya.