Polisi Periksa Ketua RT di Muara Angke yang Minta Uang Kepada Warga Saat Ambil Sembako Covid-19

Polres Pelabuhan Tanjung Priok memanggil Ketua RT 02 RW 022 Pluit, Andi Aris, untuk diperiksa.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta saat memberikan keterangan pemeriksaan Ketua RT terkait pembagian sembako Covid-19 di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2020). 

Akan tetapi, pada tahap kesekian pengiriman bantuan sosial, warga mulai merasakan perbedaan sistem distribusi.

Yang terakhir, sekitar dua minggu lalu warga masih mendapatkan paket sembako dengan membayar biaya tersebut.

Beberapa hari belakangan, warga setempat mengetahui bahwa sudah ada kiriman paket sembako tahap kesekian.

Namun, sejumlah paket sembako tersebut hingga kini masih ditahan di rumah ketua RT.

"Sudah lama. Tapi belum dibagiin. Kalo saya nanya (ke RT) kadang-kadang jawabannya, tau apa sih? Yang ngomong RT-nya," kata Tari.

"Selama ini warga sudah ngeluh, tapi susah kalo dilaporin bilangnya belum waktunya keluar," imbuhnya.

Terkait hal itu, Ketua RT 02 RW 022 Pluit, Andi Aris mengatakan bahwa uang tersebut untuk membayar jasa pengurus RT yang bertugas mengangkut paket sembako ke rumah warga.

"Ya tergantung. Kadang-kadang ada yang kasih buat beli rokok. Enggak (ditarifin). Ya namanya warga ngerti mungkin, kita juga capek angkut dari sana sini," kata Andi sata ditemui di kediamannya, Minggu (22/11/2020).

Baca juga: Warga Petamburan Ikut Rapid Test Covid-19, Polisi: Ada Pembagian Sembako

Baca juga: Ketua RT Beberkan Alasan Paket Sembako Covid-19 Belum Disalurkan Kepada Warga di Muara Angke

Baca juga: Warga Muara Angke Ini Keluhkan Ketua RT Tarik Pungutan Rp 20 Ribu untuk Ambil Sembako Covid-19

Andi mengklaim bahwa uang tersebut selama ini dibayarkan warga secara sukarela.

Ia juga menuturkan bahwa tak ada tarif tertentu yang ditetapkan dan apabila warga tak membayar, paket sembako tetap akan diberikan.

"Ya kadang warga ngasih Rp 5.000, kadang Rp 10.000," ucap Andi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved