Satpol PP Didemo FPI saat Copot Baliho Habib Rizieq, Mayjen Dudung Abdurachman Gemas: Lah Dia Siapa?
Dudung Abdurachman menceritakan awal mengapa personelnya bisa turun tangan mencopot baliho dan spanduk Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
"Bagus kok itu ditindak tapi itu masalah ketertiban umum yang biasanya ditangani oleh Satpol PP," jelas Haris Azhar.
"Nah kalau sampai TNI yang turun tangan, muncul sejumlah pertanyaan dan poin off kritik," imbuhnya.
Ia mempertanyakan keterlibatan TNI dalam pencopotan baliho apakah itu artinya permasalahan sudah termasuk ke dalam kategori yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Komentari TNI Copot Baliho Habib Rizieq Shihab, Sudjiwo Tedjo: Silakan Kalau Mau Maki-maki Aku
Haris Azhar kemudian menyinggung dua tugas konvensional TNI, perang dan non perang.
"Bisa kalau sampai TNI turun tangan, apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan?" tanya Haris Azhar.
"TNI dilibatkan kan ada dua tugas yang konvensionalm, satu yang non perak perang dan 2 yang perang,"
"Yang perang menurut saya Rizieq Shihab itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan sebagai entitas perang dalam artian hukum," imbuhnya.
Baca juga: Heboh TNI Cabut Baliho Habib Rizieq, Sudjiwo Tedjo: Sebaiknya Diturunkan juga Untuk Bereskan Korupsi
Haris Azhar lalu mengatakan sebelum membiarkan TNI turun tangan, apakah pihak Satpol PP ataupun kepolisian sudah dilibatkan dalam proses penurunan baliho tersebut.
"Sampai TNI dilibatkan. Apakah Satpol PP polisi bisa berjalan? Kalau memang itu semua sudah bisa berjalan, apakah TNI diperintahkan oleh otoritas politik untuk melakukan ini semua?" ucap Haris Azhar.
Mantan Koordinator KontraS itu lalu khawatir apabila Satpol PP dan polisi belum dilibatkan, maka akan terulang peristiwa di masa lalu, tepatnya saat di Orde Baru.
"Kalau ini tidak dilakukan. Saya khawatir ini seperti dahulu kala, TNI ikut serta dalam kehidupan sosial atau kehidupan politik," tegas Haris Azhar.
Sudjiwo Tedjo Berkicau
Pantauan TribunJakarta.com, di media sosial Twitternya Sudjiwo Tedjo mengatakan sebaiknya para TNI juga ikut turun tangan dalam memberantas korupsi.
Pasalnya menurut pemain film Gundala Putra Petir itu korupsi dapat menghancurkan keutuhan bangsa Indonesia.

Baca juga: Sadis, Pria di Mojokerto Bunuh Suami Baru Mantan Istrinya di Depan Sang Mantan
"Bila patut diduga ormas ini mengancam keutuhan NKRI shg serdadu harus turun tangan,