Virus Corona di Indonesia
Wakil Gubernur DKI Khawatir Muncul Klaster Baru Jika Sekolah Dibuka Saat Pandemi Covid-19
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria khawatir, pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19 bakal memunculkan klaster baru
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria khawatir, pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19 bakal memunculkan klaster baru.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta sampai hari ini belum mengambil keputusan soal pembukaan sekolah di awal tahun 2021 mendatang.
"Kami tidak ingin seperti negara-negara lain yang pada masa pandemi ini akhirnya membuka sekolah, ternyata terjadi klaster baru, akhirnya ditutup kembali," ucapnya, Rabu (25/11/2020).
Kajian mendalam dengan melibatkan sejumlah pakar pendidikan dan kesehatan bakal dilakukan sebelum mengambil keputusan tersebut.
Pasalnya, pembukaan sekolah sangat tergantung pada kondisi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.
Jika kondisinya dianggap masih sangat berbahaya, maka sekolah belum akan dibuka pada awak 2021 mendatang.
"Jadi dalam ambil kebijakan tentu Pemprov melibatkan para ahli-ahli pendidikan, psikolog, epidemiologis, semua dilibatkan," ujarnya.
Baca juga: Ledakan Tabung Gas Elpiji di Kemang Pratama Bekasi Sempat Dikira Gempa Bumi
Baca juga: Robert Alberts Ceritakan Kesulitan Pemain Persib dengan Gaji 25 Persen
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Imbas Mobilitas Warga Naik, Wagub DKI: Tidak Signifikan
Kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di DKI Jakarta telah diterapkan sejak Maret 2020 lalu.
Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi ini, Pemprov DKI belum mengizinkan sekolah buka.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja memperpanjang PSBB masa transisi hingga 6 Desember mendatang.
"Kita lihat perkembangan dalam 1-2 minggu, 1-2 bulan ini, nanti kita akan putuskan yang terbaik," kata dia.
"Pastinya keselamatan siswa, warga Jakarta yang jadi keutamaan kami," tambahnya menjelaskan.