Sebelum 6 Orang Tewas Ditembak di Tol, FPI Klaim Habib Rizieq Sudah Diintai 24 Jam oleh Pihak Ini

Sekertaris Umum FPI Munarman membeberkan peristiwa yang terjadi beberapa hari sebelum penembakan 6 orang pengikut Habib Rizieq Shihab.

Tangkapan layar YouTube
(Kiri-kanan) Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman memberikan konferensi pers, menyikapi 6 orang laskar FPI tewas berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya. Konferensi pers berlangsung di Markas FPI, Petamburan III, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sekretaris Umum FPI Munarman membeberkan peristiwa yang terjadi beberapa hari sebelum penembakan 6 orang pengikut Habib Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek, pada Senin (7/12/2020).

Ia mengatakan Habib Rizieq Shihab yang merupakan Imam Besar FPI diintai oleh sekelompok orang.

TONTON JUGA

Hal tersebut disampaikan Munarman di depan awak media.

Tak sendirian Munarman juga didampangi Ketua Umum DPP FPI KH Sabri Lubis, Panglima Laskar Pembela Islam Ustaz Maman Suryadi, dan Wakil Panglima Laskar Pembela Islam Ustaz Yordan.

Munarman lalu menduga orang-orang yang mengintai Habib Rizieq Shihab tersebut berasal dari sebuah intitusi pemerintah.

"Backgroundnya dulu, bahwa beberapa hari lalu memang ada beberapa pengintai di Pondok Pesantren Habib Rizieq itu hari Jumat," ucap Munarwan dikutip TribunJakarta.com dari channel YouTube Era.id.

"Pengintai ditugaskan oleh institusi resmi negara," imbuhnya.

Menurut Munarman pengintain tersebut dilakukan selama 24 jam.

Baca juga: Beda Versi Polisi dan FPI Soal Penembakan di Tol, 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas dan 4 Lainnya Kabur

TONTON JUGA

Sekelompok orang yang diduga berjumlah lebih dari 10 orang itu mengintai Habib Rizieq Shihab menggunakan alat-alat canggih.

"Yang ditugaskan mengintai 24 jam menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya," ucap Munarman.

"Kemudian ada komunikasi dari laskar yang menjaga Pondok Pesantren Habib Rizieq di Megamendung dengan pengintai," imbuhnya.

Baca juga: Pistol dan Pedang Milik Pendukung Habib Rizieq Jadi Saksi Penyerangan, FPI Beberkan Hal Sebaliknya

Munarman mengaku pihaknya sudah mengantongi data-data dari orang-orang yang melakukan pengintain tersebut.

"Karena kebetulan mereka terjebak dengan cara pengintaian mereka yang tidak profesional," ujar Munarman.

"Ada komunikasi antara Laskar penjaga Markas Syariah Megamendung dengan para pengintai,"

"Ada tiga orang yang berhasil dikomunikasikan dan kita mendapat semua data-datanya, identitasnya kita dapat semua," tambahnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020). (Istimewa)

Baca juga: Sekretaris Umum FPI Munarman: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun atas Syahidnya 6 Laskar Kami

Menurut Munarman Habib Rizieq Shihab tak hanya diawasi saat berada di Megamendung.

Ia mengaku FPI memiliki bukti pengintaian tersebut berupa foto-foto.

"Ternyata pengintaian tidak cuma terjadi di Megamendung di lokasi Pondok Pesantren Habib Rizieq tetapi juga di Petamburan sini," kata Munarman.

"Posisinya di sebelah sana ada foto-fotonya kita dapatkan. Kemudian juga di Sentul," tambahnya.

Dengan suara tinggi, Munarman mengatakan sebenarnya pengintaian tersebut dilakukan sejak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia, pada 10 November 2020 silam.

Baca juga: Selain Personel Bersenjata Lengkap, TNI Kerahkan Panser Jaga Gedung RS Polri Kramat Jati

"Artinya yang mau saya sampaikan di sini Habib Rizieq sejak kepulangannya memang diintai sekitar 24 jam," tegasnya.

Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan peristiwa penembakan 6 pendudukung Habib Rizieq Shihab bermula dari penyelidikan yang dilakukan sejumlah anggotanya.

Fadil Imran mengatakan, penyelidikan tersebut bersumber dari informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat tentang adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Habib Rizieq Shihab.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020). (Istimewa)

Baca juga: Ada Insiden Baku Tembak Polisi dan Anggota FPI, Pengamanan Mapolres Tangsel Diperketat

Habib Rizieq Shihab diketahui dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemeriksaan itu seharusnya berlangsung di Mapolda Metro Jaya pada Senin ini.

Fadil mengatakan lalu saat polisi mengikuti kendaraan yang diduga berisi 10  pengikut Habib Rizieq Shihab tersebut, mereka tiba-tiba melakukan penyerangan.

Mobil yang ditumpangi sejumlah orang itu memepet mobil aparat yang sedang bertugas.

Fadil Imran mengatakan mereka kemudian melepaskan tiga tembakan ke arah mobil polisi.

Baca juga: Ahok Marah dengar Gaji dan Tunjangan DPRD Naik, Prasetyo: Jangan Patokan Berita Simpang Siur Bos

“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam sebagaimana rekan-rekan lihat di depan ini,” kata Fadil saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020) siang.

Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas.

"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang," ujarnya.

Empat orang lainnya melarikan diri.

Baca juga: Pengakuan Penjambret Gawai Bocah di Tangerang: Kepepet Ekonomi Untuk Beli Susu Anak

Akibat penyerangan ini, satu unit kendaraan petugas rusak.

"Anggota tidak mengalami luka, hanya kerugian materil," tutur Fadil.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved