Toa Dianggap Ketinggalan Zaman, Pemprov DKI Andalkan Grup WA untuk Peringatan Dini Bencana

Toa atau pengeras suara dianggap ketinggalan zaman, BPBD DKI pilih mengandalkan aplikasi WhatsApp sebagai sarana peringatan dini.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta/Pebby Ade Liana
Cardinal bersama Tribunnews.com menyerahkan bantuan 8000 masker kain untuk petugas Pemprov DKI Jakarta melalui Posko BPBD DKI di Balai Kota DKI, Selasa (28/4/2020). Toa atau pengeras suara dianggap ketinggalan zaman, BPBD DKI pilih mengandalkan aplikasi WhatsApp sebagai sarana peringatan dini. 

Untuk itu, Anies pun meminta BPBD DKI tak lagi membeli pengeras suara atau toa sebagai sistem peringatan dini.

Baca juga: Gali Keterangan Saksi, Polisi Terus Buru 4 Pengawal Rizieq Shihab

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun meminta BPBD untuk membuat sistem peringatan dini baru yang lebih efektif dan efisien.

“Jangan diteruskan belanja ini (TOA) dan ini boleh jadi masuk museum sebagai contoh sukses promosi barang. (Mereka) hibah dulu, kemudian kita suka dan kita tidak berpikir maksudnya tapi berpikir alatnya, padahal alatnya tidak relevan,” kata Anies.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved