50 Emak-emak di Cipinang Besar Utara Jatinegara Turun Tangan Usir Kelompok Pemuda Bersenjata Tajam

Emak-emak melakukan perlawan terhadap kelompok pemuda bersenjata tajam yang menyerang dan menjarah di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak Sekretariat RW 07 Kelurahan Cipinang Besar Utara yang dirusak kelompok pemuda bersenjata tajam di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (12/12/2020). Namun, perilaku mereka mendapat perlawanan emak-emak. 

Setidaknya ada dua mobil warga rusak, cermin cembung lalu lintas juga turut hancur ditebas para penyerang dan penjarah menggunakan senjata tajam.

Polisi Jaga Permukiman

Kasus penyerangan kelompok pemuda bersenjata tajam di Jalan Bekasi Timur IV belum tuntas.

Baca juga: Pemeriksaan Perdana Kasus Kerumunan di Petamburan, Penyidik Polri Cecar Rizieq Shihab 10 Pertanyaan

Ketua RW 07 Afrizal mengatakan aparat masih berjaga di sekitar lokasi mengantisipasi adanya serangan susulan yang dilakukan kelompok pelaku.

"Permintaan Kapolres (Jakarta Timur) agar dijaga 24 jam. Memang dari semalam sudah banyak aparat berjaga," ucap Afrizal.

Baca juga: Lacak Penularan Covid-19: Keluarga Bambang Dwitoro, Pegawai KPU Tangsel, Awak Media Swab Test

Personel yang menjaga terdiri dari anggota Polres Metro Jakarta Timur, Polsek Jatinegara, Brimob, dan TNI AD.

Polisi masih menyelidiki penyerangan disertai penjarahan.

Tampak gerobak mie ayam di Jalan Bekasi Timur IV yang dirusak kelompok bersenjata tajam, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (12/12/2020)
Tampak gerobak mie ayam di Jalan Bekasi Timur IV yang dirusak kelompok bersenjata tajam, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (12/12/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)

Hingga Sabtu siang jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur masih mengumpulkan bukti terkait identitas dan keberadaan para pelaku.

"Dari warga sudah memberi keterangan ke Polres, rekaman CCTV, dan bukti penyerangan lain juga sudah diserahkan. Untuk kelanjutan kasusnya ya kita menyerahkan ke polisi saja," ujarnya.

Afrizal menambahkan, kasus penyerangan sudah beberapa kali terjadi.

"Bulan September-Oktober itu empat kali kejadian, November-Desember tiga kali, jadi sudah tujuh kali kejadian. Tapi yang terakhir ini paling parah," tegas Afrizal.

Bila di enam kasus penyerangan sebelumnya kelompok pelaku hanya mengincar warga, pada Jumat malam pedagang kaki lima (PKL) ikut menjadi sasaran.

Sedikitnya delapan pelaku usaha di sepanjang Jalan Bekasi Timur IV mengalami kerugian materil akibat kaca gerobaknya dirusak hingga dijarah.

"Kasus penyerangan terakhir sebenarnya selesai secara mediasi, enggak lanjut di polisi. Dimediasi aparat dan pihak Kecamatan. Tapi enggak tahu kenapa ini kok ada penyerangan lagi," ujarnya.

Afrizal menuturkan keributan di Jalan Bekasi Timur IV pada Jumat malam murni penyerangan terhadap warganya, bukan tawuran kelompok warga.

Pasalnya warga tidak melakukan perlawanan, dia memastikan tidak ada satu pun warganya yang mengalami luka karena saat kejadian 'mengalah'.

"Penyerangan kemarin malam ini murni tindak kriminal. Kita sudah bikin laporan ke Polres (Jakarta Timur), kerugian juga sudah didata. Harapannya enggak ada penyerangan lagi," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved