Food Story
Mie Aceh Kring-kring di depan Balai Sudirman, Tebet: Dimasak dari Dalam Bus Mercy Antik Tahun 1984
Hanif Cordova menyulap bagian dalam bus Mercy itu menjadi sebuah dapur khusus masakan Aceh.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Akan tetapi, Hanif tidak sepenuhnya meniru resep pamannya.
"Ada beberapa perbedaan untuk rasanya. Saya menyesuaikan rasa dengan lidah Jakarta. Kalau di Aceh rasa rempahnya lebih kuat," tambahnya.
Hanif berani bermain dengan rempah untuk mengolah masakan khas Aceh. Sekitar 30 jenis bahan dasar digunakan. Antara lain, cengkeh, kapulaga, sereh, jahe dan cabai kering.
Alasan Hanif menamakan usaha dengan nama Kring-kring karena ia hobi bersepeda.
"Kenapa namanya kring-kring? Karena saya gemar bersepeda. Itu kring-kring bel sepeda. Ide itu tercetus saat saya bersepeda di km 0 Sentul," pungkasnya.
Baca juga: Prediksi Jika Rizky Billar & Lesty Kejora Nikah Tahun Depan, Denny Darko Soroti Tempat Akad: Rahasia
Menyantap mie aceh di tengah musim hujan disertai angin saat akhir tahun rasanya pas sekali sebagai penghangat tubuh.
(*)