Sisi Lain Metropolitan

Marak Terjadi, Kapolsek Pulogadung Sebut Kasus Penjambretan di Wilayahnya Seperti Minum Obat Batuk

Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy saat ditemui di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2020). Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk.

Bagi warga Pulogadung, Jakarta Timur pastilah sudah tak asing dengan sosok Kompol Beddy atau akrab disapa Beddy.

Yap, tepat di tahun 2020, Beddy resmi menjabat sebagai Kapolsek Pulogadung, usai di tahun sebelumnya merupakan seorang dosen Pusdik Lantas Polri.

Beddy menceritakan, pertama kali ia menjabat sebagai Kapolsek Pulogadung sempat bingung  dengan kasus penjambretan di wilayah tersebut.

Bagaimana tidak, dalam satu hari, pihaknya menerima belasan kasus penjambretan.

"Di Pulogadung ini yang unik itu, ya waktu saya sampai sini sampai sekarang ini perubahannya sudah drastis sekali. Yang saya aneh tuh, pertama saya masuk sini kok jambret banyak banget," jelasnya kepada TribunJakarta.com, Selasa (29/12/2020).

Ia sempat bertanya-tanya, apa yang menjadi dasar permasalahan tersebut.

Sampai ia sempat mengibaratkam kasus ini seperti minum obat batuk.

Baca juga: Terancam 12 Tahun Penjara, Gisel Ternyata Rekam Video Syur saat Berstatus Istri Gading Marten

"Apa sih permasalahannya? Kok sehari kayak minum obat batuk. Jadi saya ketawa sendiri. Sebab kalau sakit, kita minum obat batuk, tapi  kalau di sini jambret kaya obat batuk, sehari bisa 3 sampai 4 kali. Lalu satu jambret bisa 3 kali atau 4 kali kejadian. Berarti dalam sehari bisa 12 kali kejadian," lanjutnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila ada kejadian yang mencurigakan.

Hal ini bertujuan untuk cepat dan segera ditangani petugas.

"Alhamdulillah saat ini sudah tak tak seperti dulu. Kalaupun ada, itu pun hanya sesekali saja. Harapan saya untuk warga di wilayah Polsek Pulugadung bisa menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Apabila mendengar melihat kejadian yang mencurigakan agar segera melapor ke Pulogadung, agar segera tindak lanjuti untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (28/12/2020).
Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (28/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Nyaris kehilangan nyawa

Selain menjadi Kapolsek Pulogadung, kakak kandung istri Pasha Ungu, Adelia Pasha ini sempat menjadi Kapolsek Kasongan, Kalimantan Tengah pada tahun 2009.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved