Sisi Lain Metropolitan

Marak Terjadi, Kapolsek Pulogadung Sebut Kasus Penjambretan di Wilayahnya Seperti Minum Obat Batuk

Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy saat ditemui di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2020). Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk. 

Masih belum menurunkan senjata, tak lama berselang satu diantara tokoh agama di sana datang.

Karena kenal dengan Beddy, tokoh agama tersebut berkomunikasi dengan warga dengan bahasa Banjarmasin.

Baca juga: Polisi Ungkap Lokasi Video Syur Gisel Dibuat 2017 Silam, Pemeran Pria MYD Ikut Jadi Tersangka

"Kemudian haji itu  mendatangi menggunakan bahasa Banjarmasin. Beliau bilang Kena dulu atau tunggu dulu ini Kapolsek kita jangan diapa-apain," kata Beddy.

Tak mau kalah, omongan tokoh agama itu disauti oleh satu diantara warga.

"Kita bunuh saja Kapolsek, karena dia sudah mengganggu di sini," teriak satu diantara warga saat itu.

Meminta bantuan tokoh agama itu, Beddy meminta agar senjata tersebut diturunkan lebih dulu.

Setelah beberapa waktu lamanya melakukan komunikasi, akhirnya Beddy berhasil lolos dari maut.

"Kemudian berkomunikasi lalu berkoordinasi yang baik karena situasi tidak memungkinkan,  saya berpikiran oke kalau begitu ini saya lepas,  tapi barang bukti saya amankan," jelasnya.

Akhirnya Beddy melakukan perjanjian dengan warga. Ia meminta agar tak ada lagi perjudian selama dirinya menjabat sebagai Kapolsek.

Ia meminta tradisi yang kurang baik itu untuk dihilangkan.

"Karena pada saat itu saya memang sangat terancam sekali, anggota saya juga jumlahnya sedikit, kemudian bisa diajak komunikasi nanti saya ambil semua dengan syarat setelah saya pergi dari sini tidak ada lagi perjudian di sini. Kemudian setuju semua," jelasnya.

Baca juga: Tulis Diari, Mendiang Lina Jubaedah Beberkan Rasa Sayangnya pada Sule

Tersisa 3 anggota

Meski kalah jumlah, di tengah perjalanan kembali ke kantor, Beddy menyadari bahwa anggotanya hanya tersisa tiga orang saja.

Ia sontak bertanya-tanya kemana sisa anggota lainnya, terutama ketika dirinya dihampiri para warga tadi.

"Kembali ke kantor, di kantor saya kumpulkan anggota saya. Ternyata anggota saya yang ikut sama saya ada di kantor. Kemudian saya tanya 'Kenapa kamu meninggalkan saya?." Mereka jawab 'Saya juga punya keluarga, yang saya pikirkan keluarga saya. Jdi mohon maaf saya tinggalkan kabur semua'. Jadi mereka bilang seperti itu," jelas kakak kandung istri Pasha Ungu itu.

Baca juga: Rumah Aktor Jeremy Thomas Kemalingan, Tas Gucci Rp 80 Juta Digasak Pasutri Pura-pura Jadi ART

Coba mengerti keadaan saat itu, akhirnya Beddy memaafkan anggotanya.

Ia pun bersyukur lolos dari kejadian tersebut dan masih diberi kesehatan hingga saat ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved