Sisi Lain Metropolitan
Marak Terjadi, Kapolsek Pulogadung Sebut Kasus Penjambretan di Wilayahnya Seperti Minum Obat Batuk
Maraknya penjambretan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi sempat sebut kasus penjambretan di wilayah Pulogadung seperti minum obat batuk.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Setahun menjabat, Beddy mengatakan hampir kehilangan nyawanya saat melakukan penggerebekan judi di wilayah hukum Kasongan.
Beddy menceritakan kala itu dirinya bersama anggota SPK, anggota Reskrim dan anggota Intel melakukan penangkapan.
Berawal dari informasi warga, Beddy bersama 28 anggotanya menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca juga: Ditetapkan Tersangka Kasus Video Syur, Gisel dan Pemeran Pria MYD Terancam 12 Tahun Penjara
"Kejadian itu, paslagi mau penggerebegan judi. Jadi judi di sana itu ada namanya tradisi dadu gurak, di mana orang melakukan perjudian saat ada orang yang meninggal di sana. Itu sudah terbiasa orang meninggal melakukan perjudian ditunggangi oleh oknum yaitu menjadi bandar di sana," papar Beddy.
Setelah tiba di TKP, Beddy dan anggotanya segera menangkap bandar judi tersebut.
Sayangnya, karena hal itu merupakan tradisi, Beddy mengatakan perjudian tersebut dilakukan oleh warga satu kampung dengan jumlah orang yang cukup banyak.
"Karena itu judinya satu kampung (ramai-ramai) jumlahnya bisa ratusan orang, karena itu memang sudah ramai banget dan mau saya bubarkan, pada saat tangkap bandarnya yang saya pegang barang buktinya pemainnya, semua hilang masuk ke dalam hutan," lanjut Beddy.
Yap, semuanya masuk ke dalam hutan lantaran lokasi tersebut memang dikeliling hutan.
Tak lama berselang, Beddy menceritakan semuanya keluar dari dalam hutan dan segera menghampiri Beddy.
"Kemudian nggak lama keluar lagi dengan ciri khas orang sana. Keluar membawa tombak, membawa pedang, membawa batu, membawa balok yang ada di sekitaran situ. Kemudian semua barang itu nempel ke badan saya," jelas Beddy.
Baca juga: Saksi Lihat Bocah Laki-laki Berlari Sambil Teriak Keluar dari RM Padang yang Terbakar di Tugu Utara
Tak terhitung, beberapa benda itu menempel semuanya ke tubuh Beddy.
Tanpa bisa bergerak, Beddy hanya bisa pasrah saat itu dan berharap ada pertolongan atau bantuan yang datang.
"Mungkin ini ajal saya, mungkin ini terakhir saya hidup," ucapnya dalam hati saat itu.
Memberanikan diri, Beddy melakukan sedikit komunikasi kepada warga yang mengacungkan senjata.
"Saya Kapolsek Kasongan. Saya mendapatkan laporan dari warga bahwa di sini telah terjadi perjudian," paparnya.