Tempe dan Tahu Mulai Dijual di Kota Tangerang, Namun Harganya Tidak Normal
Darsih, penjual tahu dan tempe di Pasar Anyar mengaku baru siang tadi membuka kembali dagangannya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Setelah, harga kacang kedelai di Indonesia melambung tinggi menjadi Rp 9.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 7.200 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Disperpindag Kota Tangerang, Eni Nuraeni pun mengamini keadaan di atas yang mana tahu dan tempe di Kota Tangerang susah dijumpai.
Fakta tersebut didapatkan setelah pihaknya melakukan pengecekan lapangan ke beberapa pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangerang.
"Setelah kami survei kemarin kita langsung ke tempat produksinya di Gondrong. Beberapa ke pasar, kami temui salah satunya di Pasar Sipon, Ampera, Pasar Anyar dan lain-lain memang sudah tiga hari tempe tahu langka di pasaran karena kacang kedelai naik (harganya)," papar Eni saat dihubungi, Senin (4/1/2021).
Maka dari itu, Eni menjabarkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Puskopti) untuk mengatasi lonjakan harga kacang kedelai.
Pasalnya, Puskopti sendiri telah mengadakan rapat terkait langkanya tahu dan tempe akibat harga kacang kedelai yang meroket.
"Kita sudah komunikasi dengan Puskopti dan terus ke pasar-pasar, tapi secara keseluruhan dengan pengusaha tempe belum ngumpul," ujar Eni.
Secara keseluruhan, lanjut dia, hilangnya tahu dan tempe di Kota Tangerang tidak terlalu berpengaruh terhadap kelangsungan jual beli komoditi di sana.
"Kelihatannya kalau saya lihat di pasar tidak terlalu berdampak hanya berdampak yang biasa setiap hari harus ada tahu tempe merasakan kehilangan," kata Eni.