Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kakak Kandung Ungkap Permintaan Terakhir Kapten Didik ke Orangtua Sebelum Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Sebelum kabar jatuhnya pesawat, keluarga Didik menceritakan beberapa momen terakhir yang sempat terekam.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
"Setahu kami adek saya di Nam Air sebagai kapten pilot di sana."
"Lalu denger kabar Sriwijaya Air kecelakaan jadi waktu itu kita anggapnya, 'Ah nggak mungkin,'" tambahnya.
Pihak keluarga terus mengikuti informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga keluar daftar manifes.
Baca juga: UPDATE Sriwijaya Air: TNI AL Ungkap Kendala Kotak Hitam Belum Ditemukan & Rencana Pencarian Hari Ini
"Adik saya yang satu lagi sempat kasih kabar kalau Didik namanya masuk dalam daftar manifest."
"Saya masih belum percaya sampai saya cari tahu sendiri dan benar melihat nama adik saya ada di daftar," tuturnya.
Kabar itu sangat memukul keluarga besar, semua syok apalagi anak istri Didik Gunardi yang tinggal di Bekasi.
"Otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya."
"Semua saudara syok bahkan tetangga di kampung juga. Jadi seperti itu," ucapnya.
Gelar Tahlilan di KRI
Anggota TNI Angkatan Laut menggelar doa bersama di ruang serbaguna seusai salat Isya di atas KRI Semarang.
Pengamatan TribunJakarta.com sekira pukul 20.24 WIB Di ruangan itu, terlihat sebagian besar anggota masih mengenakan seragam dinas TNI AL.
Sebagian lagi mengenakan pakaian muslim sembari melantunkan surat yasin.
Mereka dengan khidmat berdoa agar sang pencipta menunjukkan jalan lokasi jenazah ataupun black box dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Di malam yang dingin, mereka berdoa agar ada secercah harapan di tengah kabut ketidakpastian.