Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Ikut Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Heri: Wajah Kakak Saya Terbayang di Permukaan Air
Ketika menaburkan kelopak demi kelopak bunga dari atas KRI Semarang-594, Heri yang mengenakan baju koko dan peci putih tak kuasa menahan tangisnya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Prosesi tabur bunga ini diikuti sebanyak 37 keluarga korban.
Mereka didampingi perwakilan dari Sriwijaya Air serta tim SAR gabungan yang antara lain terdiri dari Basarnas dan TNI AL.
Total ada sebanyak 195 orang yang ikut serta dalam prosesi tabur bunga ini.
Dalam prosesi tabur bunga seperti yang didokumentasikan Basarnas, terlihat momen haru meliputi prosesi tabur bunga ini.
Bersama para pendamping, keluarga korban diarahkan menuju ke tepi geladak KRI Semarang.
Baca juga: Polda Metro Jaya Minta Tambahan 50 Kamera ETLE ke Pemprov DKI, Ini Alasannya
Mereka kemudian menyempatkan diri untuk memandang perairan Kepulauan Seribu sejenak sebelum memulai prosesi tabur bunga.
Para keluarga korban tampak melemparkan kelopak bunga ke perairan Kepulauan Seribu sambil merenung dan sesekali menangis.
Suasana makin haru saat lantunan nada-nada piano dikumandangkan di atas KRI Semarang seiring dengan berjatuhannya kelopak bunga ke permukaan air.
Pada saat bersamaan, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito juga terlihat mendampingi para keluarga korban kecelakaan pesawat ini.
Baca juga: Dukung Program Kemanusian di Tengah Pandemi Covid-19, Bank DKI Serahkan Mobil Donor Darah ke PMI
Di sela-sela prosesi, Bagus juga terlihat menguatkan keluarga korban agar tetap tabah dan mendoakan almarhum yang telah pergi mendahului.
Selain Bagus, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena serta Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid juga hadir di tengah-tengah momen haru ini.
Mereka tak ketinggalan ikut menaburkan bunga demi menghormati 62 korban yang meninggal dunia dalam tragedi nahas ini.
Adapun operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup pada Kamis (21/1/2021) kemarin atau setelah 13 hari berjalan.
Sampai hari terakhir operasi SAR, total temuan yang sudah didapatkan tim SAR selama 13 hari meliputi 325 kantong berisi bagian tubuh korban, 68 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
Baca juga: Anak Gugat Ibu Kandung karena Mobil Fortuner, Minta Bayar Sewa Rp200 Juta: Beda Pengakuan
Selain itu, temuan penting lainnya ialah black box perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang sudah didapatkan penyelam pada Selasa (12/1/2021) lalu.
Setelah operasi SAR ditutup, tim SAR di bawah koordinasi KNKT masih akan mencari memori penyimpanan data dari black box perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) dari lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.