Terancam Dipecat Gara-gara Minta Anies Baswedan Mundur, PDI Perjuangan Siap Tampung Kader Gerindra
Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis terancam dipecat akibat pernyataannya, PDI Perjuangan buka peluang siap menampung.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis terancam dipecat akibat pernyataannya, PDI Perjuangan buka peluang menampung kader Gerindra.
Sebelumnya, Ali Lubis menjadi buah bibir setelah pernyataannya meminta Anies baswedan mundur dari jabatannya Gubernur DKI Jakarta,
Sebab, Anies Baswedan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Menindaklanjuti kabar tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan gembong Warsono buka suara.
Ia menyebut partainya siap menampung bila Ali Lubis dipecat dari Gerindra.
Sebab, PDIP merupakan partai yang terbuka bagi siapapun yang mau bergabung.
"PDIP itu partai terbuka, siapa saja boleh bergabung," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
• Sudah Terlanjur Menggugat Kakek Koswara Rp3 Miliar, Deden Minta Maaf: Siap Bersujud di Kaki Bapak
• Bukan Orang Sembarangan, Wanita yang Mengadang Mobil di Jalan Punya Rekam Jejak Bagus, Cek Profilnya
• Jokowi Akan Lakukan 2 Agenda Penting di Hari Rabu Pon Ini, Apa Spesialnya Weton Kelahiran Presiden?
Meski demikian, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ali Lubis.
Sebab, hal ini dinilai Gembong sebagai suatu pilihan politik yang tidak dapat diintervensi.
"Saya kira ini sepenuhnya diserahkan ke pak Ali Lubis, karena ini soal pilihan Politik," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Kami tidak bisa ikut campur dalam konteks ini," tambahnya menjelaskan.
• Sudah Terlanjur Menggugat Kakek Koswara Rp3 Miliar, Deden Minta Maaf: Siap Bersujud di Kaki Bapak
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari jabatannya.
Sebab, Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Satu Tersangka Perampokan Minimarket di Ciputat Ditembak Akibat Melawan Polisi Saat Ditangkap
Baca juga: 4 Spesialis Curanmor Wilayah Tangerang Selatan Ditembak Saat Ditangkap Polisi
Baca juga: Polisi Tangkap Kawanan Perampok Minimarket Bersenjata Tajam di Ciputat
Sebagai seorang pimpinan yang dipilih langsung oleh masyarakat, ia pun menyebut, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI seharusnya didukung oleh masyarakat.
Namun, kenyataannya banyak warga Jakarta yang ternyata melanggar protokol kesehatan dan belum disiplin dalam menerapkannya.
"Seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.
"Jangan-jangan warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies sebagai gubernur," tambahnya menjelaskan.
Akibat ulahnya ini, pimpinan Gerindra memberi kartu kuning kepada Ali Lubis lantaran pernyataannya itu bertentangan dengan partai.
Pasalnya, Gerindra merupakan salah satu partai yang mengusung Anies dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 lalu.
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah memberi teguran kepada Ali Lubis.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujarnya di Balai Kota, Senin (26/1/2021).
• Bukan Orang Sembarangan, Wanita yang Mengadang Mobil di Jalan Punya Rekam Jejak Bagus, Cek Profilnya
Sementara itu, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, pernyataan Ali Lubis merupakan pendapat pribadi.
"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," kata dia.
Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.
"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.
Desak Anies Mundur
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari jabatannya.
Sebab, Anies Baswedan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Sebagai seorang pimpinan yang dipilih langsung oleh masyarakat, ia pun menyebut, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI seharusnya didukung oleh masyarakat.
Namun, kenyataannya banyak warga Jakarta yang ternyata melanggar protokol kesehatan dan belum disiplin dalam menerapkannya.
"Seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.
"Jangan-jangan warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies sebagai gubernur," tambahnya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur Anies Baswedan tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan Covid-19.
Ia menyebut, Anies Baswedan meminta Presiden Joko Widodo turut campur tangan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah daerah penyangga ibu kota.
"Pak gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat berharap pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek," ucapnya, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Sempat Tergenang Air Setinggi 50 Cm, Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
Baca juga: Divonis 7 Bulan, Catherine Wilson Tinggal Jalani 17 Hari di Penjara
Baca juga: KPU Tangsel Siap Sanggah Gugatan Keponakan Prabowo di Mahkamah Konstitusi
Politisi Gerindra ini berharap, campur tangan pemerintah pusat tak hanya dalam bentuk kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK) saja.
Tapi juga terkait peningkatan sarana dan fasilitas kesehatan di daerah, khususnya di sekitar Jakarta.
Pasalnya, banyak warga Bodetabek yang akhirnya memilih dirawat di Jakarta lantaran kurang memadainya faskes di tempat tinggalnya.
"Kami berterima kasih, kebijakan pemerintah pusat sejak 11-25 Januari ada keseragaman se-Jawa Bali terkait substansi dan waktu kebijakan," ujarnya di Balai Kota.
"Harapan kami tidak hanya substansi dan waktu saja, fasilitas di daerah juga ditingkatkan, khususnya di sekitar Jakarta," tambahnya menjelaskan.
Bila kualitas faskes di daerah penyangga ibu kota bisa ditingkatkan, Ariza yakin, krisis tempat tidur yang dialami di Jakarta otomatis bisa teratasi.
"Karena kalau sekitar Jakarta tidak mendapat dukungan lebih dari pemerintah pusat, itu akan berdampak pada ketersediaan fasilitas di Jakarta yang memang Covidnya masih tinggi," kata dia.
• Muncikari Prostitusi Gadis Belia Dapat Upah Menggiurkan, Pelanggannya dari Kalangan Pengusaha
Peringatan Buat Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta mundur dari jabatanya oleh Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis.
Sebab, Anies Baswedan dinilai sudah menyerah soal penanganan Covid-19 setelah meminta pemerintah pusat turun tangan terkait koordinasi dengan wilayah Bodetabek.
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono pun buka suara. Ia menyebut hal ini sebagai tamparan buat Anies Baswedan.
Sebab, kritikan justru datang dari salah satu partai pengusung Anies pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 lalu.
"Ini peringatan buat pak Anies untuk fokus bekerja, karena suara muncul dari partai pengusung. Ini peringatan buat pak Anies untuk fokus bekerja," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Gembong menilai, penanganan Covid-19 yang diterapkan Anies selama ini memang belum ampuh menekan angka penularan.
Hal ini terlihat dari tren lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi selama beberapa pekan terakhir.
• HASIL Coppa Italia Inter Milan Vs AC Milan: Nerazzurri Menang Comeback, Ibra Diusir dari Lapangan
Situasi ini semakin diperparah dengan krisis lahan pemakaman dan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di ibu kota.
"Terlepas dari suara pribadi atau lembaga, itu peringatan bagi pak Anies. Itu makna yang tersirat, sehingga pak Anies sudah tidak boleh berleha-leha," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Pak Anies harus fokus bekerja menuntaskan pekerjaan rumah yang belum dikerjakan," tambahnya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari jabatannya.
Sebab, Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Pelaku Penjambretan Anggota Marinir di Jalan Medan Merdeka Barat Berhasil Ditangkap
Baca juga: Praktik Prostitusi Online di Jakarta Utara Terbongkar, Polisi Amankan Empat PSK di Bawah Umur
Baca juga: PDI Perjuangan Siap Tampung Kader Gerindra yang Minta Anies Baswedan Mundur Bila Dipecat Partai
Sebagai seorang pimpinan yang dipilih langsung oleh masyarakat, ia pun menyebut, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI seharusnya didukung oleh masyarakat.
Namun, kenyataannya banyak warga Jakarta yang ternyata melanggar protokol kesehatan dan belum disiplin dalam menerapkannya.
"Seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.
"Jangan-jangan warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies sebagai gubernur," tambahnya menjelaskan.
Akibat ulahnya ini, pimpinan Gerindra memberi kartu kuning kepada Ali Lubis lantaran pernyataannya itu bertentangan dengan partai.
Pasalnya, Gerindra merupakan salah satu partai yang mengusung Anies dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 lalu.
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah memberi teguran kepada Ali Lubis.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujarnya di Balai Kota, Senin (26/1/2021).
• Bukan Orang Sembarangan, Wanita yang Mengadang Mobil di Jalan Punya Rekam Jejak Bagus, Cek Profilnya
• Sudah Terlanjur Menggugat Kakek Koswara Rp3 Miliar, Deden Minta Maaf: Siap Bersujud di Kaki Bapak
Sementara itu, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, pernyataan Ali Lubis merupakan pendapat pribadi.
"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," kata dia.
Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.
"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.