Baru Jadi Kapolri, Listyo Sigit Langsung Ingin Rekrut Santri Madrasah dan Pesantren Jadi Polisi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin merekrut santri madrasah dan pesantren untuk masuk dan bergabung sebagai personel Polri.

Editor: Wahyu Septiana
Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Komjen Listyo Sigit Prabowo mengucap sumpah jabatan sebagai Kapolri yang dipandu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021) pagi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin merekrut santri madrasah dan pesantren untuk masuk dan bergabung sebagai personel Polri. 

Dengan sikap tersebut, dia berharap seluruh polisi di Indonesia bisa mengikuti jejak Sigit saat memimpin provinsi yang terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa itu.

"Seandainya polisi-polisi dan jenderal-jenderal seperti Pak Sigit pasti bener. Nah, saya tidak tahu lagi setelah Pak Sigit pindah apakah program tersebut masih berjalan atau tidak," tandasnya.

Di akhir pembicaraan, Abuya Murtadho berdoa yang terbaik untuk jenderal kelahiran Ambon tersebut.

"Doa yang terbaik saja ya," katanya.

Ucapan Abuya Murtadho mengenai membaca Kitab Kuning tetap dilakukan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo

Ia menyatakan bakal mewajibkan anggota Polri untuk mempelajari Kitab Kuning.

Hal tersebut disampaikan Listyo Sigit Prabowo saat melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Kapolri di DPR pada Rabu (20/11/2021).

Jenderal bintang tiga yang kini menjabat Kepala Bareskrim Polri itu menjelaskan, bahwa kebijakan anggota Polri mempelajari Kitab Kuning pernah diterapkan kepada jajaran kepolisian Polda Banten.

Saat itu, Listyo Sigit yang menjabat Kapolda Banten memerintahkan anak buahnya untuk mempelajari Kitab Kuning.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah perkembangan radikalisme dan terorisme.

"Seperti dulu di Banten saya pernah sampaikan, anggota wajib untuk belajar Kitab Kuning," kata Listyo Sigit di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/1/2021).

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama, kitab Kuning adalah sebutan untuk kitab-kitab klasik karya ulama-ulama terdahulu.

Kita tersebut merupakan salah satu elemen utama dalam pengajaran di pesantren-pesantren NU.

Listyo mengungkapkan, gagasan mempelajari Kitab Kuning pada jajarannya ketika itu merupakan anjuran yang berasal dari ulama-ulama yang pernah ia temui di Banten.

Atas saran itulah, maka program untuk mempelajari Kitab Kuning kepada anggota Polri akan dilanjutkan jika dirinya resmi dilantik menjadi Kapolri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved