Tewasnya Wanita Dihantam Tabung Gas, Suami Kaget Saat Mau Ambil Payung: Anak Bilang Suruh Tengok Ibu

Suwarno (53) terkejut mendapati istrinya Sri Widayu (48) tewas dengan sejumlah luka di kamar kosnya, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (2/2/2021).

BPBD Denpasar Via Tribun Bali
Petugas ambulans BPBD Denpasar mengevakuasi jenazah SW (49), di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai, Betngandang, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali pada Selasa 2 Februari 2021. Suwarno (53) terkejut mendapati istrinya Sri Widayu (48) tewas dengan sejumlah luka di kamar kosnya, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (2/2/2021) pukul 20.30 WITA. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BALI - Suwarno (53) terkejut mendapati istrinya Sri Widayu (48) tewas dengan sejumlah luka di kamar kosnya, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa (2/2/2021) pukul 20.30 WITA.

Ia tak menyangka saat akan mengambil payung di lokasi kejadian ternyata sudah terdapat garis polisi.

Suwarno memang telah pisah ranjang dengan istrinya selama tiga tahun.

Namun pedagang nasi jinggo itu masih berkomunikasi baik dengan istrinya.

Bahkan sesekali Suwarno datang ke kontrakan korban untuk membantu.

Ditemui di RUSP Sanglah, Suwarno menyatakan tidak mengetahui kejadian itu secara langsung. Saat peristiwa tragis itu terjadi, ia tengah keliling berjualan nasi jinggo.

"Saya baru tahu kejadiannya pukul 21.00 Wita (Selasa malam, red). Saya dikasih tahu oleh tuan rumah lalu saya kelokasi kejadian, kok sudah ada garis polisi," kata Suwarno dikutip dari Tribun Bali, Kamis (4/2/2021).

Suwarno mengatakan dari hasil pernikahannya telah dikaruniai dua anak, satu bernama Yudi (27) dan seorang anak yang masih kecil.

"Sudah pisah ranjang dengan istri 3 tahun. Dia (korban) tinggal sendiri disini, sedangkan saya kos di Sanur, sama anak yang paling besar. Satu masih kecil di Banyuwangi sama orangtua," ujarnya.

"Hampir setiap hari kami komunikasi. Sehari-hari usaha jualan kripik pisang ibu (korban). Saya jualan nasi jinggo keliling. Biasa sering ketempatnya buat bantuin bikin kripik pisang," ceritanya didampingi anaknya.

Pria yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur itu bahkan menyebut dirinya dan anak pertamanya sering ke tempat kontrakan korban yang telah dihuni selama dua tahun.

Suwarno menyebutkan selama ini korban tidak pernah bercerita mengenai apapun kepada dia, termasuk masalah pribadi korban.

"Agak tertutup sama saya. Pas tahu informasi ini ya saya terkejut, padahal kejadian tadi malam. Pagi tadi saya sempat jualan keliling, pulang maunya ambil payung (di TKP). Anak juga sempat bilang suruh tengok ibu," kata Suwarno (53).

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas)

Anak korban sempat katakan ada hal yang kurang enak sehingga meminta Suwarno untuk mendatangi tempat korban.

Sesampainya di TKP, ia melihat sudah ada garis polisi di kamar kontrakan korban dan disana ia mendapat kabar bahwa Sri sudah meninggal dibunuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved