Motif Pembunuhan di Sukatani Karena Dendam, Anak Korban Lakukan Tindakan Asusila ke Anak Pelaku

Ia dibunuh tetangganya sendiri berinisial MR bin T (38), kasus ini ditengarai masalah dendam yang dimiliki pelaku terhadap korban.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Istimewa
Tersangka kasus pembunuhan berinisial MR bin T (38) saat diringkus polisi, Kamis (4/2/2021). 

"Tetapi ada anggota keluarga yang merasa janggal, dia kemudian melapor ke pihak kepolisian supaya kasus ini bisa diungkap," kata Hendra.

Dalam laporan polisi, pihak keluarga mengaku, terdapat luka di beberapa bagian tubuh korban. Luka itu, diyakini bukan berasal dari praktik bunuh diri.

"Luka sobek di bagian perut sebelah kanan, luka robek pergelangan tangan kiri, luka sobek bagian leher, luka memar di dagu, luka robek bagian bawah ketiak," paparnya.

Jenazah korban sudah dimakamkan pada Selasa (2/2) siang, sedangkan laporan polisi baru dilakukan keesokan harinya pada Rabu (3/2/2021).

Polisi kemudian berusaha melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta meminta keterangan saksi-saksi.

"Dari penyelidikan dan keterangan saksi, pelaku mengarah ke tersangka berinisial MR (38), kita amankan di daerah Sukatani," ucap Hendra.

Ketika berhasil diamankan, polisi langsug melakukan penyidikan. MR akhirnya mengakui perbuatan yang telah menghabisi nyawa Ardanih.

"Jadi kejadian pada Selasa dini hari di ruang tamu, saat itu tersangka membunuh korban dengan cara menusuk menggunakan gunting," ucapnya.

"Saat korban sudah tidak berdaya, tersangka menyeretnya ke dalam kamar mandi dan dibuatlah seolah-olah seperti bunuh diri untuk menutupi aksinya," tambahnya.

-Polisi Bongkar Makam

Polisi melakukan pembongkaran makan Ardanih (45), korban pembunuhan di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi untuk keperluan autopsi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hendra Gunawan mengatakan, proses pembongkaran makam dilakukan tim forensik bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi.

"Korban sudah dimakamkan pihak keluarga, untuk keperluan autopsi akhirnya kita lakukan gali kubur tim forensik dan Satres Kriminal," kata Hendra, Kamis (4/2/2021).

Dia menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tewas pada Selasa (2/2/2021) dini hari, di kamar mandi dengan posisi tergantung seolah bunuh diri.

Keluarga pada saat itu, mengira korban benar-benar tewas karena bunuh diri. Alhasil, di hari yang sama pada selasa siang, jenazah dimakamkan di TPU Sukatani.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved