Antisipasi Virus Corona di DKI
Gubernur Anies Sanggah Pernyataan Jokowi: Potensi Penularan Bukan Soal PPKM,Tapi Perilaku Masyarakat
Pernyataan Anies ini tentu bertolak belakang dengan pernyataan Joko Widodo sebelumnya yang menyebut penerapan PPKM tak efektif menekan laju penularan
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Hal itu disampaikan Jokowi melalui video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
• Bisa Buat Frustasi, Tips Bagi Pemilik Bila Anjing Terus Menggonggong
“Yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya ini tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi karena kita memiliki indeks mobility-nya. Sehingga di beberapa provinsi Covid-nya tetap naik,” kata Jokowi.
Ia mengatakan implementasi PPKM yang semestinya membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat tak mampu melakukan kedua hal tersebut.
Karena itu, ia meminta ke depannya implementasi PPKM diperkuat dan para menteri dan kepala lembaga terkait benar-benar mengetahui kondisi lapangannya.
Ia pun mengakui implementasi sejumlah aturan di lapangan masih belum konsisten sehingga banyak aturan yang dilanggar.
“Tapi yang saya lihat di implementasinya kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi ini. Sehingga saya minta betul-betul turun di lapangan. Tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 3 M itu,” tutur Jokowi.
• Konfirmasi Vaksin Crazy Rich Helena Lim, Keamanan Puskesmas Kebon Jeruk: Minta Izin ke Dinkes Dulu
• Kantor Dinas Pariwisata DKI Diserang OTK, Anak Buah Anies Kena Tusuk, Begini Kondisinya Sekarang
“Siapkan juga masker yang memiliki standar-standar yang benar. Sehingga masyarakat kalau yang enggak pakai langsung diberi, (disuruh) pakai, diberi tahu,” lanjut Presiden.
Adapun sebelumnya Jokowi mengklaim pemerintah bisa mengendalikan pandemi Covid-19. Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat PPKM tahap pertama berakhir.
Pernyataan Jokowi itu sontak mendapat kritik dari para epidemiolog karena hingga kini kasus Covid-19 di Indonesia masih belum melandai.