Sisi Lain Metropolitan
Siapa Pelukis Spanduk Pecel Lele Pinggir Jalan? Sosoknya Dikenal dari Aceh Sampai Papua
Pernahkah bertanya siapa pelukis spanduk pecel lele yang mudah dijumpai di pinggir jalan? Tak disangka, sosoknya dikenal dari Aceh sampai Papua.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
Akhirnya, pada 2008 Hartono tak lagi berjualan pecel lele dan memfokuskan menggeluti usaha jasa lukis spanduk pecel lele.
Ia beralasan sewa tempat yang mahal, ditambah kewajiban mencukupi kebutuhan hidup dua anak buahnya cukup nesar.
Sebelum gantung wajan, Hartono beberapa kali pindah lapak warung pecel lele dan harus memulainya dari nol.
Baca juga: Niat Curi Motor Ketua RT yang Sedang Salat di Masjid, Pelaku Kepergok hingga Jatuh ke Got
Dari situ ia memberanikan diri terjun di dunia lukis spanduk karena sudah banyak penjual pecel lele yang mengetahui keahliannya.
Bersama istrinya, Sriningsih (47), Hartono mulai merintis usaha lukis spanduk pecel lele dengan dua teknik: sablon dan lukis.
Teknik sablon untuk mencetak huruf sedangkan gambar-gambar hewan dilukis dengan cat.
Berdasarkan pengalamannya, Hartono mengaku melukis secara otodidak. Ia sering mensurvei ke berbagai spanduk pecel lele lalu mempelajari bentuk tulisan dan gambarnya.
Rata-rata spanduk pecel lele hanya awet selama dua tahun. Lebih dari itu biasanya sudah rusak dan kusam.
Menurut Hartono, penjual pecel lele biasanya menyimpan spanduk ala kadarnya saja. Padahal, spanduk itu penting karena menjadi branding.
"Ketika udah malam kan capek. Jadi kadang-kadang main gulung aja. Diikatnya asal-asalan, akhirnya besok jamuran. Kalau termasuk orang yang rajin setelah kehujanan sarungnya itu direndam di bak dan dijemur," kata dia.
Kenapa Cat Spanduk Pecel Lele Ngejreng
Hampir semua spanduk pecel lele terlihat ngejreng ternyata ada alasannya.
Menurut Hartono, cat warna 'ngejreng' untuk tulisan dan gambar di spanduk memang disengaja agar terlihat mencolok dan menyala di malam hari.
Baca juga: Begini Cara Login Facebook di Ponsel Jika Ada Masalah Dimintai Kode Keamanan
Soal warna ini, lanjut Hartono, sebagian besar pelukis pecel lele asal Lamongan memakai pakem ini.
"Kalau kita pakai warna standar saja itu tidak menyala kalau malam. Untuk mengakalinya pakai warna terang. Kena lampu warung itu jadi terang. Di pinggir spanduk dikasih kain lis dengan warna stabilo agar terlihat kontras juga," lanjutnya.