Sisi Lain Metropolitan

Tak Mampu Bertahan saat Pandemi, Kedai Kopi Bangkrut: Badut Yayasan ABI Banting Stir Jadi Tukang Las

Bertahan di tengah Covid-19, badut yang tergabung dalam Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) banting stir jadi penjual tanaman, tukang las, pengangguran

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Dedy Delon pendiri Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) saat ditemui dikawasan Depok, Jawa Barat, Senin (22/2/2021) - Bertahan di tengah Covid-19, badut yang tergabung dalam Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) banting stir jadi penjual tanaman, tukang las, pengangguran 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sempat bertahan di tengah pandemi Covid-19, badut-badut yang tergabung dalam Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) banting stir jadi penjual tanaman, tukang las hingga pengguran.

ABI merupakan komunitas yang berbadan hukum dan didirikan oleh Dedy atau akrab disapa Dedy Delon.

Mengusung konsep badut modern, ABI mengubah kostum hingga penampilan di atas panggung.

Umumnya, kostum badut hanya bercorak warna-warni.

Melalui ABI, kostum badut dihadirkan dalam versi modern dengan etnik Indonesia berupa pengaplikasian batik, tenun hingga songket pada kostumnya.

Sementara untuk penampilan di atas panggung, tiap badut sudah dibekali kemampuan yang mumpuni.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang Pengetatan PSBB Hingga 8 Maret 2021

Baca juga: Bersih-bersih Permukiman Warga Korban Banjir di Jakarta Timur Ditarget Rampung Satu Pekan

Baca juga: Korban Banjir di Kabupaten Bekasi Terisolir: Semua Barang Ludes Terendam, Belum Ada Bantuan Datang

Sehingga bukan hanya berjoget untuk menghibur, melainkan ada atraksi yang ditampilkan.

Sayangnya, belasan badut dalam ABI tak mampu bertahan di tengah pandemi.

Kehilangan tawaran pekerjaan menjadi alasan pertama mereka tak mampu lagi bertahan dan harus rela banting stir.

"Di ABI Jakarta ada 17 orang badut. Tapi kondisi seperti ini banyak juga yang mengundurkan diri karena situasinya seperti ini. Sebab sudah hampir satu tahun juga. Mereka banting stir untuk keberlangsungan hidup masing-masing," kata Dedy kepada TribunJakarta.com, Senin (22/2/2021).

Dedy mengatakan beberapa diantara mereka terpaksa menjadi tukang las, penjual tanaman, menjual baju online hingga terpaksa menganggur imbas pandemi.

Dedy Delon pendiri Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) saat ditemui dikawasan Depok, Jawa Barat, Senin (22/2/2021)
Dedy Delon pendiri Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) saat ditemui dikawasan Depok, Jawa Barat, Senin (22/2/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

"Kita sedih juga, ahirnya kita tidak bisa melakukan aktivitas lain. Akhirnya dari teman-teman Abi juga kerjanya serabutan. Ada yang jadi tukang las, ada yang usaha warung. Bahkan saya sendiri juga jual baju online bantu istri. Ada juga yang jual tanaman," lanjutnya.

Dedy menuturkan hal ini sudah terjadi sejak Oktober 2020 lalu, atau dalam kata lain ABI masih bisa bertahan di awal pandemi.

Terhitung, mulai bulan Maret-September 2020, badut di ABI masih mengandalkan operasional dari sisa uang beberapa undangan show terdahulu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved