Sisi Lain Metropolitan
Tak Mampu Bertahan saat Pandemi, Kedai Kopi Bangkrut: Badut Yayasan ABI Banting Stir Jadi Tukang Las
Bertahan di tengah Covid-19, badut yang tergabung dalam Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) banting stir jadi penjual tanaman, tukang las, pengangguran
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Naas, seiring berjalannya waktu, dana tersebut sudah habis, sementara pemasukan untuk biaya operasional berikutnya sudah tidak ada lantaran tak ada undangan show.
"Kegiatan show juga sudah tidak ada. Kami coba mencari pemasukan tambahan, dengan memberikan hiburan berupa sirkus di kolam renang. Tapi ternyata tidak bisa juga karena ada protokol kesehatan yang memang membatasi pengunjung di kolam renang," ucapnya.
Baca juga: Jambret Bercelurit Serang 4 Remaja di Pondok Aren, 2 Ponsel Berhasil Dibawa Kabur
"Akhirnya enggak bisa lagi pengunjung ramai. Akhirnya selama ini kita nggak bisa ngapa-ngapain dan terpuruk banget. Dari situ sudah tidak ada biaya operasional dan akhirnya bulan Oktober 2020 beberapa teman ABI mulai beralih profesi," tambahnya.
Kedai Kopi milik ABI turut tutup
Selain banting stir, usaha internal berupa 'Kedai Kupi ABI' turut bangkrut lantaran tak kuat bertahan di tengah pandemi.
Berbagai peraturan pemerintah yang harus ditaati menjadi pemicu berkurangnya daya beli masyarakat.
"Kedai Kupi ABI juga tutup. Jadi itu menjadi sumber dana tambahan operasional tapi harus ditutup. Usaha kopi sudah tutup bulan Oktober karena kan selama masa PSBB kita tidak bisa dibuka (lama) karena kan orang ngopi, orang nongkrong itu buka dari pagi-sore. Akhirnya diawali kebangkrutan dari Kedai Kupi ABI yang ditutup," ungkapnya.

Untuk diketahui, setelah berbadan hukum pada 29 Agustus 2020 lalu, ABI membuat gebrakan atau inovasi baru.
Yakni dengan menghadirkan sebuah Kedai Kupi ABI yang berada di Jalan H Bori RT 3/11 Nomor 1, Jatiasih, Kota Bekasi.
Menariknya, sejak awal dihadirkan Kedai Kupi ABI sudah berkomitmen untuk memberikan promo minum sepuasnya dengan bayaran seikhlasnya.
Bukan tanpa tujuan, promo ini dihadirkan guna mengumpulkan donasi untuk gerakan sosial seperti untuk anak penderita kanker dan korban bencana.
Imbas bangkrutnya Kedai Kupi ABI, segala kegiatan donasi sudah diberhentikan sementara.
Dedy berharap ke depannya semua rencana akan berjalan lancar kembali, termasuk dapat kembali memberikan bantuan donasi untuk penderita kanker dan korban bencana.
Baca juga: Jual Barang Bekas untuk Dapat Uang Lebih, Guru Les Bejat Ini Kasih Rp 50 Ribu Usai Cabuli Anak
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang Pengetatan PSBB Hingga 8 Maret 2021
"Mungkin dari donatur ada yang ingin memberikan donasinya atau ada kegiatan kita bersyukur banget. Ke depannya kita akan tetap usaha karena kita nggak tahu pandemi sampai kapan," ujarnya.
"Jadi kita berpikir kita tetap harus cari dana yang bekerja untuk bisa menghibur anak-anak yang terkena bencana alam maupun kanker. ABI akan bertahan dan melakukan itu bagaimana caranya supaya kita bisa mendapatkan dana untuk melanjutkan misi-misi sosial kita," tandasnya.