Nestapa Warga Desa Sumber Urip, Puluhan Tahun Dihantui Banjir Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Citarum
Tati mengisahkan sudah dua kali dirinya mengungsi akibat banjir besar yang menerjang Desa Sumber Urip, selama 45 tahun ia hidup.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Tak sempat terbesit menyelamatkan harta bendanya saat banjir menerjang, Tati mengungkapkan dirinya bersyukur bisa selamat dari banjir besar bersama seluruh anggota keluarganya tanpa terkecuali.
“Gak sempat, semuanya terendam. Motor, surat-surat berharga.Tapi yang penting semua selamat, apalagi ibu saya sedang sakit,” kata Tati didampingi ibunya yang duduk lemas di kursi roda.
Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19, Antreannya Sampai Mengular
Baca juga: Peserta Lansia Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kramat Jati Membludak
Baca juga: Jelang Atalanta vs Real Madrid - Los Blancos Krisis Pemain saat Bertandang ke Stadion Gewiss
Tak hanya itu, Tati berujar satu-satunya sumber mata pencahariannya kini hancur terendam banjir.
Sawahnya yang baru saja dibajak dan siap untuk ditanam benih padi, rusak akibat banjir ini.
“Padahal sudah siap untuk tandur (tanam mundur), sudah dibajak juga. Tapi malah banjir, dihitung-hitung sudah keluar uang Rp 2 juta. Tapi saya belum parah, yang sudah siap panen tapi gagal juga ada,” katanya.
Akibat banjir ini juga, Tati menuturkan suaminya seorang diri nekat memaksakan diri tetap bertahan di rumahnya.
Hal ini ia lakukan, untuk menjaga harta bendanya dari aksi pencurian yang berpotensi terjadi.
“Namanya banjir gini suka ada saja yang masih jahat. Suka ada yang manfaatin kondisi Desa yang sepi nanti ngejarahin barang-barang warga,” paparnya.