Sesal Junaidi Bunuh Teman Masa Kecil Gegara Celana Dipeloroti: Kami Suka Bercanda Tapi Cuma Omongan
Junaidi (44) kini hanya bisa menyesal setelah temannya sejak kecil, Darsan (45) tewas di tangannya. Gelap mata setelah dipeloroti celana.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Menutupi rasa malu itu, Junaidi mencabut sajam yang ia bawa. Lalu menghunuskannya ke tubuh Darsan.
Korban tak berdaya dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Setelah kejadian, Junaidi langsung menyerahkan diri ke rumah kepala desa.

Cerita Keluarga Korban
Keluarga korban berduka atas tewasnya Darsan.
Bujangan 45 tahun itu di mata keluarga pribadi yang baik.
Sebab korban dikenal sosok yang peduli dengan keluarga.
"Pekerjaanya bertani. Kalau sehari hari korban orangnya kalem dan pergaulanya juga lurus lurus saja dalam artian tidak minum miras, atau ke pesta. Pokoknya tidak banyak tingkah keluar rumah saja seperlunya saja, "Ungkap Wancik, kakak sepupu korban, saat dibincangi, Senin (22/2/2021).
Keseharian korban, kata dia, lebih banyak dihabiskan untuk bertani dan di rumah saja.
Hal ini pula yang membuat dirinya tidak menyangka korban akan meninggal dengan begitu cepat dan tragis.
Wancik juga, sangat menyayangkan Junaidi (44) menewaskan Darsan, akibat emosi tak terkendali.
Padahal apa yang dilakukan adiknya tersebut hanya bercanda.
"Kita sangat menayayangkan apa yang dilakukan Junaidi. Kalau kita pikir secara akal sehat perbuatan pelaku belum sesuai dengan candaan yang dilakukan, "sesalnya.
Kendati pihak keluarga sudah dapat menerima atas kejadian itu, Wancik berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatanya.
"Pihak keluarga sudah menyerahkan dengan proses hukum. Tentu harapan kita hukumanya setimpal, "harapnya.