Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Kritik Rencana Dishub yang Ingin Bangun Prasasti Sepeda

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono bereaksi soal pembuatan prasasti sepeda yang tengah dirancang Dinas Perhubungan.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Kritik Rencana Dishub yang Ingin Bangun Prasasti Sepeda 

Hingga saat ini, Pemprov DKI telah membuat jalur sepeda sepanjang 63 kilometer.

Syafrin menyebut, Dinas Perhubungan bakal terus menambah ruas jalur sepeda di ibu kota.

"Rencana pengembangan jalur sepeda tahun 2019 sampai 2030 sepanjang 578,8 km," ujarnya.

Tak hanya itu, Pemprov DKI saat ini juga tengah mengerjakan proyek pembuatan jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

Sebab, jalur sepeda yang saat ini sudah ada baru menggunakan pembatas sementara berupa cone plastik.

Syafrin menargetkan, proyek ini bakal rampung pada Maret 2021 mendatang.

"Saat ini sudah dalam proses konstruksi dan kami harapkan selesai bulan Maret," tuturnya.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, jalur sepeda itu nantinya bakal dibatasi oleh planter box untuk memisahkan dengan jalur kendaraan bermotor.

Baca juga: Cerita Jurnalis Mengikuti Vaksinasi Covid-19, Disuntiknya Tidak Berasa dan Tak Rasakan Efek Samping

Baca juga: Bentrok Warga Vs Ormas Pecah di Pancoran Jakarta Selatan, Polisi Beberkan Pemicunya

Baca juga: Jenazah Anggota TNI Korban Penembakan Bripka CS Disemayamkan di Cisoka

"Planter box lagi diproduksi di workshop kontraktor, kemudian di badan jalan disiapkan tempatnya berupa marka," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta.

Syafrin menyebut, jalur sepeda ini nantinya bakal membentang dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI dan memiliki total panjang 11,2 kilometer.

Proyek pembuatan jalur sepeda permanen ini pun diperkirakan menelan biaya hingga Rp 30 miliar.

Meski demikian, Syafrin menjamin, tidak ada anggaran sepeserpun yang dikeluarkan Pemprov DKI dalam proyek ini.

"Anggarannya sekitar Rp 30 miliar dari kompensasi pihak ketiga," kata Syafrin.

Agar jalur sepeda permanen ini tak diserobot pengguna kendaraan bermotor, Syafrin mengaku, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Selain itu, edukasi juga bakal diberikan kepada pengguna kendaraan bermotor dan sepeda agar mereka melaju di jalur yang telah ditetapkan.

"Kami akan edukasi kepada seluruh pengendara, baik itu kendaraan bermotor atau sepeda untuk menggunakan lajur yang sudah diperuntukkan bagi masing-masing kendaraan," tuturnya.

"Pada prinsipnya, Jakarta menyediakan ruang lalu lintas untuk berbagi jalan," tambahnya menjelaskan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved