Sisi Lain Metropolitan
Kehilangan Kucing Kesayangan, Afri Buat Spanduk Khusus untuk Cari Ucil: Kasian, Dia Masih Menyusui
Kehilangan hewan kesayangan bisa membuat hati terasa pilu. Itulah yang kini dirasakan oleh Afriyanto (43) beserta keluarganya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Kehilangan tentulah menjadi suatu duka yang bisa dirasakan siapa saja.
Tak hanya kehilangan orang yang kita sayang, kehilangan hewan kesayangan pun bisa membuat hati terasa pilu.
Itulah yang kini dirasakan oleh Afriyanto (43) beserta keluarganya.
Afri menuturkan telah kehilangan kitten atau anak kucing jenis Persia berusia sekitar 2 bulan.
Sedari Selasa (16/2/2021) lalu, tepatnya sekira pukul 21.09 WIB, anak kucing yang biasa disapa Ucil itu keluar dari lubang kecil yang ada di pintu gerbang.

Menyelinap keluar, Ucil yang memiliki warna abu-abu ini diketahui tak kembali hingga saat ini dan sempat terekam oleh kamera CCTV.
"Waktu itu hari Selasa malam, dia keluar lewat pintu saya yang bolong. Saya cari-cari di sini kok enggak ada. Biasanya di dapur nyelinap di pojokan, pas saya lihat CCTV keluar pagar (arah Jatimurni)," jelasnya saat ditemui di Jalan Kampung Kramat RT 03 RW 04, Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Selokan Kotor dan Penuh Lumpur Jadi Tempat Bermain Anak-anak di Pademangan, Warga:Jorok, Bikin Risih
Baca juga: Remaja di Tangerang Tawuran Pakai Busur Raksasa hingga Trisula: Barang Didapat Secara Online
Baca juga: Terkuak Pekerjaan Asli Abdussomad Si Jaksa Gadungan, Habiskan Rp 720 Juta Buat Foya-foya Hasil Nipu
Menariknya, Afri sampai membuat spanduk yang berisikan informasi kehilangan Ucil.
Berikut isi spanduk tersebut:
"Telah hilang Malam Rabu Tgl 16 Feb 2021, Pukul 21.10. Usia 2 bulan. Bagi yg melihat/menemukan bisa di infokan di depan iklan ini (Family Laundry). Karena kucing trsbt masih menyusui di induknya"
Bila biasanya berita kehilangan binatang hanya melalui brosur dan media sosial, Afri memilih cara unik ini dengan harapan para pengendara dan pejalan kaki yang melintas melihat.
Font tulisan pun sengaja dibuat besar agar terbaca ketika diletakan ditikungan jalan.
"Besoknya-besoknya nggak balik-balik. Ahirnya saya bilang sama istri saya untuk buat spanduk aja yuk, siapa tahu nanti bisa dianterin sama yang menemukannya. Ya udah akhirnya saya cetak spanduk dengan biaya Rp 50 ribu," lanjutnya.
Selain itu, tujuan lainnya mencetak spanduk tersebut agar semakin banyak orang yang tahu bahwa Ucil telah hilang.