Sisi Lain Metropolitan
Kisah Darmo Tiap Hari Jalan Puluhan Kilometer Tawarkan Jasa Timbang Badan dengan Bayaran Seikhlasnya
Sedari tahun 1992, Darmo sudah menekuni profesi tersebut dengan harapan bisa menafkahi keluarganya
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
"Saya enggak naik kendaraan umum, saya jalan kaki. Udah biasa," ucapnya.
Larangan demi larangan diakuinya terus berdatangan dari enam anaknya.
Khawatir terhadap kondisi ayah tercintanya, enam anak Darmo sebenarnya sudah melarangnya bekerja.
Namun, lagi-lagi ia kekeh dan keras kepala ingin tetap bekerja serta menikmati berjalan kaki keliling Jakarta Timur.
"Ya larangan pasti ada. Anak saya 6 perempuan semua," ucap dia.
"Tapi saya jawab 'iya nanti berhenti kalau udah malas'. Sekarang masih semangat makanya masih pengin kerja," ia menambahkan.
Kawasan Industri Pulogadung, KBT, Kalimalang dan Duren Sawit ialah jalan yang biasa dilaluinya.
"Saya bilang juga sama anak kalau sudah ada langganan. Jadi benar-benar belum mau berhenti kerja."
Baca juga: Cakung Menjadi Kecamatan dengan Kasus Kebakaran Tertinggi di Jakarta Timur
Baca juga: Jalan Raya Cakung Cilincing Rusak Parah, Kondisinya Berlubang dan Bergelombang
Baca juga: Sederet Fakta Film Disney Raya and The Last Dragon yang Melibatkan Seniman Indonesia
"Paling sekarang cuma enggak maksain aja. Kalau sudah capek (lelah) ya enggak kerja dulu," jelasnya.
Meski begitu, Darmo menyebut dirinya tak teriak atau bersuara terkait jasa yang ditawarkannya.
Bila diberhentikan di jalan, Darmo akan berhenti dan mengecek berat badan serta tensi darah seseorang.
"Ini saya jalan aja. Dari dulu enggak teriak-teriak. Kalau ada yang manggil ya berhenti," paparnya.
Dengan bayaran seikhlasnya, Darmo melayani tiap individu dengan ramah.
Tak jarang ia juga membiarkan sejumlah orang terutama anak-anak untuk menimbang berat badan secara gratis.
"Ini seikhlasnya. Rezeki enggak akan tertukar. Kalau pun ada anak-anak yang mau coba gratis ya tidak apa-apa," ungkapnya.
Dalam sekali bekerja, Darmo bisa membawa uang minimal Rp 50 ribu usai bekerja dari pagi hingga menjelang magrib.