Punya Pengikut Ribuan di Instagram, Bos Geng Motor Nekat Sabet Jemari Polisi Sampai Hampir Putus

Geng motor asal Jakarta Utara, Enjoy MBR 86, memiliki 2.244 pengikut di Instagramnya. geng motor itu kerap menunjukkan video yang memancing amarah

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Polres Metro Jakarta Pusat merilis kasus geng motor yang melukai anggota Polsek Metro Menteng, Kamis (4/3/2021). 

"Kami buru terus untuk bertanggung jawab," ujar dia.

Iverson membeberkan, geng motor tersebut sempat bentrok dengan warga Menteng seminggu sebelum insiden pembacokan anggotanya.

"Informasi yang kami peroleh, seminggu sebelum kejadian, ada lagi. Juga dilakukan kelompok yang sama bentrok dengan warga," jelas Iverson.

"Selain di Menteng, mereka biasanya beraksi di wilayah penjaringan, masih kami koordinasikan dengan jajaran," lanjutnya.

Anggota polisi dari Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, dirawat di rumah sakit, karena dibacok anggota geng motor pada Selasa (2/3/2021).
Anggota polisi dari Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, dirawat di rumah sakit, karena dibacok anggota geng motor pada Selasa (2/3/2021). (Istimewa/Dok Polsek Metro Menteng)

RA (22 tahun), pemimpin geng motor 'Enjoy MBR 86' meminta maaf secara terbuka di hadapan jajaran Polres Metro Jakarta Pusat dan awak media.

"Saya Rendi ingin minta maaf ke Aiptu Dwi karena sudah melukai tangannya atau jarinya. Saya sangat menyesal," kata Iverson.

RA juga mengaku sadar korban yang dilukainya sebagai polisi.

"Tahu (Aiptu Dwi Handoko polisi)," ucap RA.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Said Aqil Jadi Komisaris PT KAI, Terungkap Ini Alasan Utamanya

RA menjadi pemimpin geng motor tersebut sekira 30 hari atau sebulan.

"Saya ikut geng ini selama satu bulan lebih," ucap dia. 

Sekali lagi, RA pun meminta maaf kepada korban beserta keluarganya.

"Saya minta maaf kepada Aiptu Dwi karena sudah melukainya," tutup RA.

Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iverson Manossoh, mengatakan RA membeli senjata tajam tersebut senilai Rp350 ribu.

"Pelaku membeli senjata tajam di Pasar Senen seharga Rp350 ribu," kata Iverson.

Baca juga: Remaja di Tangerang Tawuran Pakai Busur Raksasa hingga Trisula: Barang Didapat Secara Online

Sebelum menyerang polisi, kata Iverson, mereka menenggak minuman keras.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved