Vaksin AstraZaneca Bakal Tiba di Indonesia, Yuk Ketahui Seputar Vaksin Covid-19 Asal Inggris
Pemerintah Indonesia bakal kedatangan vaksin Covid-19 AstraZaneca yang diperkirakan tiba pada Senin petang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemerintah Indonesia bakal kedatangan vaksin Covid-19 AstraZaneca yang diperkirakan tiba pada Senin petang.
Rencannya akan tiba 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin petang.
Ini hal yang perlu diketahui terkait Vaksin AstraZeneca seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan Kedutaan Inggris Senin (8/3/2021) :
Vaksin yang tiba kali ini didapat melalui jalur multilateral Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI)/COVAX atau lembaga bagian dari WHO.
Vaksin dari Inggris
Perdana Menteri Inggris Borris Johnson menyatakan, sejumlah kelebihan vaksin Oxford dan AstraZeneca yang diproduksi negaranya.
Borris menuturkan, harga kedua vaksin tersebut jauh lebih murah, serta lebih mudah disimpan dan diangkut dibandingkan vaksin lain yang saat ini segera akan dipasarkan.
Ia melanjutkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan bahwa efektif vaksin mencapai hingga 90% apabila dalam dosis yang tepat.
“Vaksin AstraZeneca, sebagian pendanaannya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga Inggris danberkolaborasi dengan perusahaan Inggris yang hebat harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif," kata PM Borris.
Tak Ada Laporan Efek Samping Berat
Universitas Oxford pihak yang mengembangkan vaksin tersebut, menyatakan bahwa indikasi awal menunjukan bahwa vaksin dapat mengurangi penularan virus dari penurunan infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati.
Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.
Dari database yang ada lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis telah melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang dilakukan sejak April.
Uji coba lebih lanjut sedang dilakukan di Amerika Serikat, Kenya, Jepang, dan India dengan peserta sekitar 60.000 peserta pada akhir tahun.
Dibuat dengan Teknologi Adenovirus
Diketahui, Vaksin Oxford (ChAdOx1 nCoV-19) dibuat dari virus, yang merupakan versi lemah dari virus flu biasa (adenovirus), yang telah diubah secara genetik sehingga sangat tidak mungkin virus tersebut tumbuh pada manusia.
Vaksin adenovirus telah diteliti dan digunakan secara ekstensif selama beberapa dekade dan memiliki manfaat yang signifikan karena vaksin ini stabil, mudah diproduksi dan diangkut, serta bisa disimpan pada suhu lemari es secara lokal dengan temperatur 2 hingga 8 derajat celcius.
Artinya, vaksin dapat dengan mudah didistribusikan dengan menggunakan fasilitas medis yang ada seperti ruang operasi dokter dan apotek lokal sehingga memungkinkan vaksin ini, jika disetujui, dapat digunakan dengan sangat cepat.