DPRD DKI Tolak Penjualan Saham Bir, Ketua Fraksi Golkar Sebut Itu Sikap Pribadi Prasetyo Edi
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Basri Baco mengaku kecewa dengan sikap sepihak yang ditunjukan politisi senior PDIP itu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dengan tegas menolak rencana penjualan saham perusahaan bir PT Delta.
Sikap Pras menjegal upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjual saham perusahaan produsen minuman keras ini pun disayangkan Fraksi Golkar DPRD DKI.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Basri Baco mengaku kecewa dengan sikap sepihak yang ditunjukan politisi senior PDIP itu.
Sebab, DPRD DKI berisikan 106 anggota legislatif, bukan hanya sang ketua, yaitu Prasetyo seorang diri.
"Kalau ada pihak-pihak atau pimpinan menolak menjual secara pribadi, itu tidak berhak selama prosesnya belum dilakukan di DPRD," ucapnya, Rabu (10/3/2021).
Adapun upaya Anies menjual saham PT Delta ini terganjal masalah izin yang belum diberikan oleh DPRD DKI.
Padahal, Pemprov DKI sudah mengajukan surat permohonan penjualan 26,25 persen saham PT Delta sejak 2019 lalu.
"Perlu saya sampaikan kepada yang sampai saat ini menolak bahwa yang tercantum adalah persetujuan DPRD DKI Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Ayah yang Cabuli Putri Kandungnya di Koja Berusaha Kabur ke Luar Kota Sesaat Sebelum Ditangkap
Baca juga: Bocah 4 Tahun Warga Duren Sawit jadi Korban Jambret Ponsel
Baca juga: Bejat! Seorang Ayah di Koja Tega Cabuli Putri Kandungnya yang Masih di Bawah Umur
"Artinya apa? Persetujuan 9 fraksi dan 106 anggota DPRD, bukan persetujuan orang per orang," tambahnya menjelaskan.
Untuk itu, ia meminta pimpinan dewan segera menggelar rapat paripurna untuk membahas rencana penjualan saham produsen bir merk Anker ini.
Sebab, seluruh legislator Kebon Sirih secara kolektif kolegial memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya untuk setuju atau tidak dengan rencana Anies ini.
"Kolektif kolegial 9 fraksi itu yang menentukan arah dewan dalam bersikap, bukan orang per orang," kata dia.
"Bukan malah kita atau seseorang yang mengaku pimpinan terus menyatakan bahwa selama dia di situ, dia tidak akan menjual," sambungnya.