Misteri Nazaruddin Masuk Polemik KLB Demokrat, Analisa Pasek Kubu Moeldoko Kirim Sinyal ke Kubu AHY
Sekjen PPI Gede Pasek Suardika menganalisa sosok M Nazaruddin masuk dalam pusaran polemik KLB Partai Demokrat.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Menurut Pasek, kubu Moeldoko sangat paham battle field dan siapa yang dihadapi. Sehingga politik hadang depan memasang Nazar seakan morse peperangan kemana bidikan akan diarahkan.
"Saya menduga battle field tdk hanya di medsos, Kumham dan PTUN. Tetapi ke KPK," tuturnya,
"Bayangkan jika dokumen lengkap, aliran uang dan rahasia lainnya diungkap krn Nazar berteriak maka isu bisa bergeser bahkan bisa menutupi isu korupsi Benih Lobster dan Bansos. Hiruk pikuk bisa berpindah. Tampaknya kubu AHY terjebak membidik Nazar Krn itu yg ditunggu lawannya," kata Pasek.
"Kita lihat saja ke depannya, akankah kuda troya Nazar bermanfaat bagi kubu Moeldoko atau justru menjadi bantal empuk serangan kubu Cikeas. Apa yang muncul di permukaan berbeda jauh dengan pertarungan arus deras dibawah air. Penonton selalu diajak berpikir adu strategi," ujar Pasek.
Pasek menilai secara permainan bebrapa kali kubu Cikeas keteteran akibat terlalu agresif menyerang ke semua lini.
"Mau minta tlg pemerintah tp pemerintah ditembaki, dari Jokowi sampai Menkumham sehingga keluar pernyataan marah. Lalu polisi juga dinarasikan intervensi. Pdhl semua juga tahu, Intel dibawah perlu tahu pemetaan utk hindari konflik politik di daerah. Bukan utk memihak," kata Pasek.
Pasek mengatakan pernyataan kubu AHY yang mengaku solid 100 persen terbantahkan dengan banyaknya pemecatan.
"Geruduk Kemenkumham utk menakut-nakuti juga sangat negatif sekali citranya. Lalu dilawan dg datang nyaris tanpa suara dari kubu lawannya.Perang strategi antar Jenderal," jelas Pasek.
"Strategi antar Jenderal dimana yang satu pasang Nazar dan satunya pasang Mayor. Nazar pun belum bersuara, baru mainkan foto-foto saja. Jebakan duit Rp 5 juta sdh buka sedikit kotak pandora akan perannya. Akankah termakan mainan kubu Moeldoko, kita lihat saja kemudian," katanya,
Melihat fakta diatas, Pasek pun mencoba menganalisa alasan kubu Moeldoko memasang Nazaruddin secara terbuka.
"Mencoba menganalisa: kok begitu teledornya kubu Moeldoko pasang Nazar secara terbuka & akhirnya sampai pada analisa ini. Untuk pastinya tentu kita berharap kubu Cikeas tembaki Nazar agar analisa ini labih sahih pengujiannya," kata Pasek.

Diketahui, Nama M Nazaruddin terseret dalam konflik yang terjadi di Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.
Terseretnya nama Nazaruddin terlontar dari kesaksian kader Partai Demokrat kubu AHY yang mengaku mengikuti jalannya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/) lalu.
Dikutip dari Youtube AHY, kader tersebut bernama Gerald Piter Runtuthomas yang menyeret nama Nazaruddin saat KLB lalu.
Ia menyebut Nazaruddin memberi uang sekitar Rp 5 Juta kepadanya dan beberapa peserta lainnya.
"Saya hanya mendapat uang 5 juta dari hasil KLB, kami memberontak karena tidak sesuai harapan."