Pria 53 Tahun Nekat Tinggal di Atas Tiang Iklan Selama Dua Hari Karena Takut Dibunuh

Wakapolsek Pondok Aren, Kompol Purwanto,  mengatakan, pria berusia setengah abad itu bernama Muhidin asal Pemalang, Jawa Tengah.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Dok Polsek Pondok Aren
Pria 53 tahun naik ke atas tiang iklan spanduk di Jalan Bintaro Utama 3, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (12/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Seorang pria nekat naik ke atas tiang spanduk di Jalan Bintaro Utama 3, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Wakil Kapolsek Pondok Aren, Kompol Purwanto, mengatakan pria berusia lebih setengah abad itu bernama Muhidin asal Pemalang, Jawa Tengah.

Sekira pukul 13.15 WIB, Jumat (12/3/2021), Purwanto bersama anggotanya membujuk Muhidin hingga mau turun.

Muhidin sudah dua hari satu malam berada di atas tiang tanpa sekalipun turun.

"Kami terima laporan dari masyarakat bahwa seorang laki-laki berdiri di tiang," ujar Purwanto di Mapolsek Pondok Aren.

Baca juga: Rian Bogor Bak Serial Killer, Apa Beda dengan Pembunuh Berantai Ryan Jombang The Smiling Killer?

"Itu tiang di depan pom bensin samping rel kereta Pondok Kopi sudah dua hari."

"Kami berangkat ke sana, ternyata yang bersangkutan belum turun," Purwanto menambahkan.

Muhidin sampai nekat naik ke atas tiang itu karena mengaku dikejar-kejar seseorang yang ingin membunuhnya. 

Purwanto menduga perkataan Muhidin hanya halusinasi akibat depresi ringan.

Baca juga: Pesepeda Ditabrak Mobil di Bundaran HI, Pengemudi Sedan Hitam Kabur: Cek Fotonya

Baca juga: Dua Hari Berlalu, Seorang Anak Korban Kecelakaan Bus di Tanjakan Cae Masih Berjuang Melawan Maut

Baca juga: Survei: AHY Masuk Empat Besar Capres 2024, Prabowo-RK-Ganjar Top Three

"Alasannya hanya dikejar-kejar orang, perasaannya dikejar-kejar orang mau dibunuh ini, halusinasilah," kata Purwanto. 

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, di ujung tiang berwarna hijau itu menggantung beberapa kantong plastik hitam.

Purwanto mengatakan, plastik tersebut berisi perbekalan Muhidin selama di atas.

Baca juga: Anies Bakal Buka Tempat Karaoke Saat Pandemi Covid-19, Pengunjung Diimbau Nyanyi Pakai Masker

"Sepertinya sudah direncanakan, karena di atas pun sudah disiapkan makanan atau apapun yang dibungkus itu. Namun warga tidak ada yang membujuk," ujarnya.

Setelah diberi makan dan minum, kini Muhidin dipulangkan ke kampung halamannya, Pemalang.

"Setelah saya ajak bicara nyambung, saya ajak ke Polsek, saya suruh mandi, beliau kelihatan bersih, kita kasih baju yang rapih," ia menjelaskan.

"Terus kita siapkan surat pengantar untuk dititipkan kepada bus malam jurusan Pemalang," beber Purwanto. 

Sosok Agustinus Bikin Heboh

Kasus pria memanjat karena urusan tertentu sempat viral, salah satunya yang dilakukan Agustinus.

Sosoknya dikenal, karena Agustinus tak sekali dua kali memanjat bangunan tinggi sampai petugas turun tangan.

Tahun lalu, pemilik nama lengkap Agustinus Woro memanjat tiang baliho setinggi 30 meter di depan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo mengatakan, Agustinus memanjat untuk menyampaikan aspirasinya.

Berdasarkan pengakuannya setelah dievakuasi, Agustinus mengaku pernah mendapat perlakuan tidak manusiawi saat berada di panti sosial.

Baca juga: Selalu Habis Ratusan Porsi, Mie Ayam dan Bakso di Cipayung Jaktim Ini Dibanderol Cuma Rp 5 Ribu

"Dia menyampaikan aspirasi bahwa dia pernah naik di tower listrik Pasar Penen, dievakuasi kemudian diserahkan ke panti sosial," kata Sri Widodo saat dikonfirmasi, Selasa (24/11/2020).

"Kalau orang gitu kan mesti direhabilitasi, dikarantina dulu lah."

Agustinus memanjat papan reklame di depan Mabes Polri, Rabu (10/10/2018).
Agustinus memanjat papan reklame di depan Mabes Polri, Rabu (10/10/2018). (Istimewa)

"Pada saat dikarantina itu dia mengakunya dapat perlakuan kurang manusiawi," tambahnya.

Di sisi lain, Sri Widodo menyebut aksi Agustinus memanjat baliho hanya sekadar mencari sensasi.

"Kalau saya bilang, cari sensasilah kalau lagi nggak punya duit. Nanti dikasih duit petugas atau dibelaskasihani sama orang," tutur Sri.

Agustinus sudah berulang kali memanjat objek bangunan tinggi di Jakarta.

"Di Senen itu dua kali itu, di seberang balai sidang sekali, depan Polda Metro arah timur sisi utara sekali. Ini kumat lagi di sini," ujar dia.

Dalam aksinya kali ini, Agustinus juga membentangkan spanduk berwarna putih bertuliskan aspirasinya.

Saat ini Agustinus sudah berhasil diturunkan setelah Pemadam Kebakaran mengerahkan satu unit skylift.

"Di atas sempat dibujuk juga sama komandan saya. Dari Damkar juga naik, setelah itu lima menit dia turun," ujar Sri.

Baca juga: Link Baca Manga One Piece Chapter 1007, Chopper Marah ke Queen Karena Disebut Rakun

Agustinus juga pernah memanjat rambu lalu lintas di Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020).

Saat hendak diminta turun, Agustinus malah mau memukul petugus.

Pria paruh baya, Agustinus Woro, lagi-lagi memanjat rambu lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020)
Pria paruh baya, Agustinus Woro, lagi-lagi memanjat rambu lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020) (Dok Gulkarmat Jakarta Pusat)

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Hardisiswan mengatakan, beruntung anggota berhasil membujuk Agustinus turun.

Ia membenarkan, jika Agustinus hampir memukul petugas pemadam kebakaran saat membujuknya turun.

"Pemanjat tadi dikenal masyarakat, Agustinus Woro. Tadi dia hampir memukul petugas kami saat dibujuk turun," ucap Hardisiswan saat dikonfirmasi.

Aksi Agustinus ini berlangsung sekira 3 jam. Terhitung sejak pukul 06.00 WIB hingga 10.30 WIB.

"Dari informasi yang didapat kejadiannya berlangsung dari pukul 06.00 WIB," ujar Hardisiswan.

"Sekira pukul 10.30 WIB petugas kami berhasil membujuk turun. Soal petugas kami yang hampir dipukul, baik-baik saja," lanjutnya.

Agustinus sempat menjalani proses pemeriksaan di kantor Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polisi belum dapat memberikan keterangan ihwal motif Agustinus Woro memanjat pagi tadi.

Lagi-lagi, Agustinus mengibarkan bendera merah-putih di atas tiang rambu dan membentangkan spanduk bertuliskan kalimat protes.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved