Amien Rais Akui Sudah Tua, Tak Inginkan Apa-apa Kecuali Hal Ini Sebelum Meninggal Dunia
Politisi senior Amien Rais sebut dirinya sudah tua, tak inginkan apa-apa kecuali hal ini sebelum dia menutup mata.
Sebelumnya, dalam video yang sama, Amien Rais menyebut negara ini telah menjadi republik mafia.
“Saudara sekalian, saya pernah mengatakan bahwa Republik Indonesia hakikatnya sudah menjadi, maaf ini, republik mafia Indonesia," kata Amien.
Dia menyebut cengkraman mafia sudah melanda banyak sektor di Indonesia.
"Hampir segala bidang kehidupan bangsa sudah dicengkeram oleh mafioso itu. Ada mafia beras, mafia daging, mafia gula, mafia pupuk, mafia terigu, mafia cabe, mafia bawang, mafia minyak, mafia obat-obatan, mafia gas, mafia pajak. Bahkan mafia olahraga, mafia skor," ujar Amien.

"Nah bahkan yang paling berat dan berbahaya adalah mafia hukum,” tambahnya.
Soal mafia hukum, Amien kemudian menyinggung kebijakan yang pernah dikeluarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa menjabat presiden.
Kala itu, SBY mengeluarkan Keppres Nomor 37 Tahun 2009 tentang satgas pemberantasan mafia hukum.
Namun sayangnya satgas tersebut tak bertahan lama sehingga Amien menyebut para mafia kembali berkuasa.
“Satgas itu luar biasa. Jadi harapan kita semua. Tetapi 2 tahun kemudian innalillah, satgas yang awalnya mencorong bersinar itu dinyatakan bubar tidak perlu diteruskan. Tapi tentu, para bandit yang dikatakan Mahfud cukong itu, juga saya kira para bandit mafia taipan, cukong itu dengan bubarnya satgas tadi itu, tentu merasa riang gembira," beber Amien.
Demokrasi Makin Merosot
Dalam video itu, Amien Rais menyinggung soal kondisi demokrasi di Indonesia saat ini yang disebutnya makin merosot.
"Sejak kita memproklamasikan kemerdekaan kita pada 17 Agustus 1945 demokrasi yang ingin kita tegakkan ternyata dari waktu ke waktu bukan menguat malah merosot dan makin buruk," ujarnya.
Selain itu, pendiri Partai Ummat ini menyebut bahwa demokrasi di Indonesia pada saat ini telah menjadi oligarki.
"Saat ini kita sudah tidak bisa lagi berbicara demokrasi dengan bangga, kita sadar bahwa demokrasi kita sekarang menjadi Oligarki."
Baca juga: Mobil Bak Milik Sebuah Perusahaan Raib Digondol Maling di Makasar Jakarta Timur
Baca juga: Modusnya Mau Ajari Tadarus Subuh, Guru Ngaji Cabuli Santri Laki Saat Dini Hari
Baca juga: Viral Kades di Banyumas Diserbu Warga Gegara Mati Lampu Jelang Ikatan Cinta, Ternyata Ini Faktanya
Baca juga: Viral Video Emak-emak Ditonjok Pria Tak Dikenal Sampai Berdarah di Tangerang, Ini Penjelasan Saksi
"Sudah tidak lagi menguntungkan banyak orang. Hanya menguntungkan sedikit kelompok elit. ini betul membuat kita prihatin," sambungnya.