Amien Rais Akui Sudah Tua, Tak Inginkan Apa-apa Kecuali Hal Ini Sebelum Meninggal Dunia
Politisi senior Amien Rais sebut dirinya sudah tua, tak inginkan apa-apa kecuali hal ini sebelum dia menutup mata.
TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi senior Amien Rais akui dirinya sudah tua, tak inginkan apa-apa kecuali hal ini sebelum dia meninggal dunia.
Amien Rais bicara banyak melalui channel Youtube Amien Rais Official dalam video terbarunay yang berjudul It's Now Or Never.
Di video berdurasi 30 menit itu, Amien mengutarakan sejumlah kritikannya kepada pemerintahan Joko Widodo.
Mulai dari kasus korupsi, mafia, konflik Demokrat hingga adanya dugaan wacana aturan presiden 3 periode.
Di akhir videonya, pendiri Partai Ummat ini menyadari usianya yang saat ini sudah tidak muda.
Amien menyebut di tahun ini sudah berusia 77 tahun.
Baca juga: Kritik Keras Pemerintahan Jokowi, Amien Rais Sebut Republik Mafia Indonesia Cukong Berkuasa
Di usia senjanya, ia menyebut sudah tak menginginkan jabatan apapun.
Amien mengatakan hanya satu keinginannya sebelum dirinya meninggal dunia.
"Saya tidak ingin jadi apa-apa, kecuali ingin sebelum i close my eyes for god, before i passed way before i die".
"Saya ingin melihat negeri ini makin bagus, jangan makin rusak karena negara yang hilang itu sudah terjadi di berbagai tempat," kata Amien dikutip TribunJakarta.com dari channel Youtubenya, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Singgung Soal Cukong, Amien Rais Kutip Ucapan Ahok Tentang Pencalonan Presiden Jokowi
Baca juga: Amien Rais Curiga Skenario Jabatan Presiden 3 Periode, Arief Poyuono: Bisa El Clasico SBY Vs Jokowi
Baca juga: Kecurigaan Amien Rais Terhadap Rezim Jokowi, Ada Pasal yang Mengatur Presiden 3 Periode
Amien tak mau Indonesia ke depan hanya tinggal kenangan seperti yang terjadi pada Uni Soviet maupun Yugoslavia.
"Apa kita mau Indonesia jadi kenangan masa lalu, kan enggak sama sekali," kata Amien.
Karena itu, Amien meminta Jokowi untuk tak tergantung pada mafia yang disebutnya makin berkuasa di negara ini.
"Pak jokowi kalau Anda memang mau legacy warisan yang bagus, tolong cepat putar haluan, mandiri, mandiri jangan tergantung pada cukong taipan. Kita ini negeri yang besar, kekayaan alam luar biasa kayanya, jadi kalau kita berdiri di atas kaki sendiri pelan-pelan, insyaallah kita akan jadi negara besar seperti yang kita inginkan,” kata Amien.
Sebut Republik Mafia
Sebelumnya, dalam video yang sama, Amien Rais menyebut negara ini telah menjadi republik mafia.
“Saudara sekalian, saya pernah mengatakan bahwa Republik Indonesia hakikatnya sudah menjadi, maaf ini, republik mafia Indonesia," kata Amien.
Dia menyebut cengkraman mafia sudah melanda banyak sektor di Indonesia.
"Hampir segala bidang kehidupan bangsa sudah dicengkeram oleh mafioso itu. Ada mafia beras, mafia daging, mafia gula, mafia pupuk, mafia terigu, mafia cabe, mafia bawang, mafia minyak, mafia obat-obatan, mafia gas, mafia pajak. Bahkan mafia olahraga, mafia skor," ujar Amien.

"Nah bahkan yang paling berat dan berbahaya adalah mafia hukum,” tambahnya.
Soal mafia hukum, Amien kemudian menyinggung kebijakan yang pernah dikeluarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa menjabat presiden.
Kala itu, SBY mengeluarkan Keppres Nomor 37 Tahun 2009 tentang satgas pemberantasan mafia hukum.
Namun sayangnya satgas tersebut tak bertahan lama sehingga Amien menyebut para mafia kembali berkuasa.
“Satgas itu luar biasa. Jadi harapan kita semua. Tetapi 2 tahun kemudian innalillah, satgas yang awalnya mencorong bersinar itu dinyatakan bubar tidak perlu diteruskan. Tapi tentu, para bandit yang dikatakan Mahfud cukong itu, juga saya kira para bandit mafia taipan, cukong itu dengan bubarnya satgas tadi itu, tentu merasa riang gembira," beber Amien.
Demokrasi Makin Merosot
Dalam video itu, Amien Rais menyinggung soal kondisi demokrasi di Indonesia saat ini yang disebutnya makin merosot.
"Sejak kita memproklamasikan kemerdekaan kita pada 17 Agustus 1945 demokrasi yang ingin kita tegakkan ternyata dari waktu ke waktu bukan menguat malah merosot dan makin buruk," ujarnya.
Selain itu, pendiri Partai Ummat ini menyebut bahwa demokrasi di Indonesia pada saat ini telah menjadi oligarki.
"Saat ini kita sudah tidak bisa lagi berbicara demokrasi dengan bangga, kita sadar bahwa demokrasi kita sekarang menjadi Oligarki."
Baca juga: Mobil Bak Milik Sebuah Perusahaan Raib Digondol Maling di Makasar Jakarta Timur
Baca juga: Modusnya Mau Ajari Tadarus Subuh, Guru Ngaji Cabuli Santri Laki Saat Dini Hari
Baca juga: Viral Kades di Banyumas Diserbu Warga Gegara Mati Lampu Jelang Ikatan Cinta, Ternyata Ini Faktanya
Baca juga: Viral Video Emak-emak Ditonjok Pria Tak Dikenal Sampai Berdarah di Tangerang, Ini Penjelasan Saksi
"Sudah tidak lagi menguntungkan banyak orang. Hanya menguntungkan sedikit kelompok elit. ini betul membuat kita prihatin," sambungnya.
Amien menyebut, oligarki pada era saat ini terlalu jelas, dibuktikan dengan adanya salah satu kelompok yang memegang kekuasaan sesungguhnya.
"Jadi menurut saya, untuk Indonesia saat ini tafsir lama yang sifatnya state centric view, yang menganggap bahwa negara itu berkuasa, pusat segala kekuasaan dan paling tinggi kedaulatannya itu dari waktu ke waktu sudah kalah dengan pandangan yang lebih realistis."
"Yang terjadi adalah sejak pemerintahan Bung Karno diganti oleh Soeharto hingga akhirnya Jokowi kekuasaan negara sudah dikalahkan oleh Multination Corporation (MNC), belakangan lebih populer dengan nama TNC (Transnational Corporation)," imbuh Amien.
Amien Rais kemudian juga menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Hal tersebut terkait ucapan Mahgud MD sewaktu menjabat Ketua MK yang mengatakan bahwa sebanyak 92% calon kepala daerah dibiayai oleh Cukong.
"Di mana-mana, calon-calon itu 92 persen dibiayai oleh cukong dan sesudah terpilih. itu melahirkan korupsi kebijakan."
"Masih kata Mahmud, lisensi kebijakan itu biasanya berupa lisensi penguasaan hutan, tambang dan lisensi lainnya yang lebih merugikan masyarakat," ujar Amien menirukan pernyataan Mahfud MD.
Atas pernyataan tersebut, Amien memuji Mahfud MD, kemudian membandingkan sikap mantan Ketua MK periode 2008-2013 itu dengan saat ini.
"Saya kira saat itu Mahfud masih bagus, masih berbicara secara jujur tetapi Mahfud yang sekarang jauh berbeda," ungkapnya.
Menguatkan pendapatnya soal cukong, mantan politikus senior PAN ini kemudian mengutip pernyataan Ahok.
Amien mengutip ucapan Ahok dari pemberitaan yang tayang pada 26 Mei 2015 silam.
"Ahok juga pernah ngomong 26 mei 2015, Pak Jokowi tidak bisa jadi presiden kalau mengandalkan APBD," kata Amien.
"Saya ngomong jujur kok. Jadi selama ini bapak-bapak ibu-ibu jadi mengetahui. Maka yang terbangun sekarang rumah susun, jalan inspeksi, waduk, itu semua bantuan pengembang," sambung dia mengutip ucapan Ahok yang tayang di media massa.