Penyebar Video Syur Gisel Terancam 12 Tahun Penjara, Pengacara Sayangkan Proses Penegakan Hukum
MN didakwa dua pasal, yakni terkait Undang-Undang (UU) Pornografi dan ITE. MN merupakan salah satu terdakwa kasus penyebaran video syur Gisel dan Nobu
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Ia menilai sidang tidak akan efektif jika Gisel menghadiri sidang secara virtual.
Baca juga: UPDATE Transfer Persija: Macan Kemayoran Punya Kiper Baru, 1 Pemain Asing Baru Sudah Gabung Latihan
"Kalau saya meminta dia harus hadir di sini karena kita bicara efisiensi. Kalau dia tidak hadir lalu kita dengar keterangannya, bisa saja ada orang di belakang mengatur dia bicara," tutur Roberto.
Terdakwa MN Kirim Video Syur Gisel dan Nobu di WA Group
Terdakwa MN dinilai hanya menjadi korban dalam kasus penyebaran video syur artis Gisella Anastasia alias Gisel.
Hal itu dikatakan kuasa hukum MN, Andreas Nahot Silitonga seusai sidang dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (16/3/2021).
Andreas mengungkapkap, MN tidak pernah memiliki niat untuk menyebarluaskan video syur adegan intim Gisel dan Michael Yukinobu de Fretes.
"Klien kami tidak kenal dengan GA dan Nobu, dan juga klien kami sebenarnya tidak pernah memiliki niat untuk menyebarkan itu. Dia hanya bertanya di dalam grup WA (Whatsapp)-nya, dan kemudian salah satu pelaku itu lah yang melakukan (menyebar) di Twitter," kata Andreas.
Di dalam Whatsapp Group (WAG) tersebut, lanjut Andreas, hanya diisi oleh lima orang termasuk MN.
Baca juga: Konsumen Buku Nikah Palsu Banyak dari Pasangan Nikah Siri, Ini Peran Ketujuh Pelaku
Baca juga: Target Rumah Dp 0 Rupiah Dikoreksi Menjadi 10 Ribu, Ini Penjelasan Anak Buah Anies
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut BLT Subsidi Gaji Berlanjut Tahun 2021 Ini, Penerima Diminta Bersabar
Terlebih, Andreas menyebut MN langsung menghapus video tersebut tak lama setelah mengirimkannya di salah satu WAG.
"Dia (MN) langsung menghapus (video syur Gisel), nggak lama sekitar dua atau tiga menit setelah dia mengirim ke grup yang isinya lima orang saja. Lima orang artinya nggak bisa diakses oleh publik juga sebetulnya," ujar dia.

Sementara itu, kuasa hukum PP, Roberto Sihotang meminta Majelis Hakim menghadirkan Gisel secara langsung di persidangan.
"Bagi kita yang paling penting Giselnya (hadir di persidangan)," kata Roberto.
Namun, berdasarkan informasi yang diterima Roberto, Gisel meminta sidang digelar secara online.
"Tadi infonya si Gisel sudah bersurat ke Pengadilan maupun Kejaksaan. Dia minta sidangnya itu online. Dia inginnya daring, bukan luring," ujarnya.
Ia menilai sidang tidak akan efektif jika Gisel menghadiri sidang secara virtual.