Food Story

Resep Kelezatan Soto Betawi H Husen Tersebar, Karyawan Tetap Setia dan Tak Buka Usaha Sendiri

Generasi ketiga usaha Soto Betawi H Husen, Husni Mulyadi (30) mengatakan mendiang ayahnya Husen Naih sengaja membocorkan resep rahasia kepada karyawan

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok penerus generasi ketiga Soto Betawi H Husen, Yadi pada Kamis (18/3/2021). Generasi ketiga usaha Soto Betawi H Husen, Husni Mulyadi (30) mengatakan mendiang ayahnya Husen Naih sengaja membocorkan resep rahasia kepada karyawan 

"Jadi bapak ikut ngurusin usaha soto kakek (warung). Diajarin lah rahasia cara membuatnya. Dari situ bapak berani bikin usaha sendiri," ceritanya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (18/3/2021).

Setelah keluar dari usaha soto ayahnya, Husen tak langsung merintis usaha.

Ia pernah bekerja sebagai loper koran, pengantar bunga hingga sopir taksi.

Baca juga: Suasana Terkini Hotel Cynthiara Alona yang Dijadikan Sarang Prostitusi: Sepi, Tanpa Penjagaan

Sekitar tahun 1975, Husen berani berjualan soto sendiri lantaran merasa mampu menguasai resep. Ia berjualan soto secara dipikul berkeliling. 

Ia terus mengembangkan usahanya. Dari pikulan Husen menggantinya dengan gerobak untuk berjualan.

"Punya rezeki lagi akhirnya bikin warung tenda terus berjualan di pinggir kali di dekat Pasar Rumput," cerita Yadi.

Diusir Satpol PP

Usaha soto betawi H Husen juga tidak selalu berjalan mulus. Yadi bercerita ayahnya juga melewati onak dan duri kala membangun usaha.

Ia pernah diusir Satpol PP hingga diintimidasi preman.

"Di situ (Pasar Rumput) dulu sempat diusirin satpol pp, premannya juga banyak. Akhirnya pindah lagi ke samping Pasaraya Manggarai, dekat Rumah Sakit. Pas dipojokan," ungkapnya.

Karena kelezatan soto betawinya, Husen memiliki banyak pelanggan. Salah satu pelanggannya kemudian menawarkan untuk pindah ke sebuah rumah sewa miliknya.

"Udah Sen, Pakai dulu aja, daripada kosong," kenang Yadi menirukan ajakan pelanggan itu.

Bayar Dp pakai RX King

Pada tahun 1989, lanjut Yadi, ayahnya pindah merintis usaha soto betawi di sana.

Dua tahun berselang, Husen berinisiatif untuk membeli rumah yang disewanya untuk berdagang. Seingat Yadi, ayahnya itu membayar uang muka dengan motor RX King-nya demi mencicil rumah itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved